MAKALAH
Sejarah
Psikologi Perkembangan dan Metode- Metode dalam
Psikologi Perkembangan
DisusunOleh
:
Kelompok
1.
Mohamad Yusuf (1401418263)
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas tentang Materi Psikologi
Perkembangan ini dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini dan bimbingan yang telah diberikan
kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata pelajaran Psikologi
Perkembangan.
Meskipun telah berusaha dengan segenap
kemampuan, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
sehingga kritik, koreksi, dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah
ini senantiasa akan kami terima dengan tangan
terbuka.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..……………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..ii
BAB I
PENDAHULUAN...…………..….…………………………..4
A. Latar Belakang ………………………...…………………………4
B. Rumusan Masalah …………………………....…………………...5
C. Tujuan …………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………5
A. Sejarah Psikologi
Perkembangan ……………….………..……5
B.
Metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembanga...................................................……..…………..5
BAB III PENUTUP …………..……………………………………..8
A.
Kesimpulan ………………………………..…………………...8
B.
Saran …………………………………………….………….…8
DAFTAR PUSTAKA…………………………….…………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah salah
satu ciptaan Allah Swt. Yang paling sempurna, sehingga keberadaan manusia ini
menjadi kajian yang menarik. Salah satu kajian yang menariknya adalah
perkembangan manusia itu sendiri dari masa pranata sampai ia
meninggal dunia. Perhatian dan pengamatan terhadap anak-anak oleh para filsuf
sebenarnya sudah ada sejak abad ke-5 sebelum masehi. Hal ini dapat
dibuktikan apabila secara teliti mempelajari pendapat-pendapat antara lain
plato dan aristoteles, mereka adalah sebagai peletak abad-abad itu
diyunani dan romawi. Walaupun mereka itu masih menganggap sama antara anak-anak
dan orang dewasa, perbedaannya antar keduanya hanya terletak pada
ukuran fisiknya belaka. Akan tetapi setidak-tidaknya perhatian dan anggapan
mereka terhadap anak-anak itu , menunjukkan bukti adanya pemikiran
tentang perkembanagan anak pada zaman itu.
Dalam mengkaji
psikologi perkembangan harus menggunakan metode tertentu. Salah satunya
adalah metode yang sangat penting dalam hal proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan. Apabila proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat maka
akan sulit untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan, namun masih
saja di lapangan penggunaan metode mengajar ini banyak menemukan
kendala.Kendala penggunaan metode yang tepat dalam mengajar banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor ; keterampilan guru belum memadai, kurangnya sarana dan
prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan. Dan juga
pada perkembangan jiwa anak yang saat ini banyak terjadi
kekerasan orang tua pada anaknya, serta maraknya isu pelecehan
seksual pada anak-anak dibawah umur. oleh karena
itulah kami tertarik untuk mengangkat judul ini memahami
metode-metode psikologi perkembangan.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah psikologi perkembangan ?
2. Metode-metode apa sajakah yang digunakan dalam psikologi
perkembangan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami sejarah psikologi perkembangan.
2. Mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan dalam
psikologi perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Psikologi Perkembangan
Perhatian
dan pengamatan terhadap anak-anak oleh para filsuf sebenarnya sudah ada sejak
abad ke V SM hal ini dapat dibuktikandengan mempelajari pendapat-pendapat
antara lain : Plato (427-347 SM). Orang yang pertama kali yang menyusun teori
pendidikan secara teratur, Aris Toleles (384-322 SM). Orang yang menghendaki
pendidikan agar menciptakan kehidupan nasional sehingga ia menitikberatkan
perkembangan individu. Socatres (469-399 SM) Ia adalah sebagai peletak
abad-abad itu diYunani dan Romawi.Walaupun kebanyakan mereka itu masih
menganggap sama antara anak-anak dan remaja, perbedaan antara keduanya hanya
terletak pada ukuran fisiknya belaka.
Akan
tetapi setidak-tidaknya perhatian dan anggapan mereka terhadap anak-anak itu
menunjukkan bukti adanya pemikiran tentang perkembangan anak pada zaman itu.
Pemikiran dan pendapat para filsuf terhadap anak pada waktu itu masih menyatu
dengan filsafat, belum merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri.Baru pada
akhir abad ke 18 Psikologi perkembangan menyusul sebagai suatu ilmu yang
berdiri sendiri. Lahirnya ilmu ini diawali dengan timbulnya aliran
Philanthropinisme, suatu paham yang mencintai sesama manusia terutama terhadap
anak-anak. Pendiri aliran ini adalah Johan Berhard Basedow (1723-1970 Jerman)
Pendapatnya
yang penting dari aliran ini adalah:
a. Pengajaran
harus diselaraaskan dengan jalan perkembangan anak,
b. Manusia
itu pada dasarnya baik,
c. Pengajaran
harus dimulai dengan bendanya (peragaan),
d. Pengajaran
harus menggembirakan dan menarik.
Pengikut aliran ini antara lain :
Rochim Heinrich Campe ( 1746-1818)Christian Gotthilf Salzman(1744-11811)
Gust-Muths ( 1759-1839), Karena pendapat-pendapatnya tersebut, aliran
Philanthropinisme inilah yang mengantarkan lahirnya Psikologi Perkembangan.Yang
di sponsori oleh Wilhelm Preyar, ( seorang dokter Jerman 1842-1897 ) yang telah
berkarya mengadakan penelitian selama tiga tahun dan menulis hasil penelitian
tersebut secara sistematis dengan judul : Die Seele Des Kindes ( The mint of
the Child ) yang berarti jiwa anak, dan diterbitkan pada tahun 1882. Disebabkan
buah karya ilmiahnya itulah ia dikenal sebagai Bapak Psikologi Perkembangan.
Sebenarnya pengetahuan tentang anak sudah lama dikenal.Pada zaman Romawi dan
Yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan pendidikan anak, walaupun pada
zaman itu anak belum dipandang sebagai bentuk manusia yang tresendiri.Pada masa
itu sejak kecil anak-anak sudah diikutsertakan bekerja bersama-sama dengan
orang dewasa lainnya.
Secara historis lahirnya psikologi
perkembanagan tidak terlepas dari anggapan objek bahasannya, yakni
manusia dalam berbagai perkembangannya. Sebelum tahun 1750, para ahli ilmu jiwa
menganggap anak adalah miniature orang dewasa, sehingga sikap dan perlakuan
terhadap mereka disamakan dengan sikap perilaku orang dewasa.
Pada tahun 1880 dikenal istilah
pedologi. Kata pedologi berasal dari kata paedos yang berarti anak dan kata
logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian pedologi adalah ilmu
tentang anak. Selain dalam bidang pendidikan pedologi juga terdapat dalam
bidang kedokteran. Psikologi anak adalah bagian dari pedologi itu karena ia
mempelajari perkembangan jasmani, rohani, pengaruh lingkungan, dan pengaruh
lingkungan.
Dari pernyataan diatas dapat kami
simpulkan bahwa psikologi perkembangan sudah ada pada abad ke –V
serta berkembang terus menerus sampai sekarang.
B. Metode-metode yang digunakan
dalam psikologi perkembangan
1. Metode Pendekatan Umum
Dalam buku Desmita (Psikologi Perkembangan) ada
beberapa pendekatan dalam psikologi perkembangan yang bersifat pendekatan umum,
yaitu:
1.1 Metode Cross-sectional
Pendekatan Cross-sectional adalah
suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa
kelompok anak dalam jangka waktu yang relative singkat. Dalam pendekatan ini
penelitian dilakukan terhadap orang-orang atu kelompok orang dari tingkat umur
yang berbeda-beda. Suatu studi kros-sektional yang umum dapat mencakup
sekelompok anak berusia 5 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun; kelompok lain dapat
mencakup kelompok anak remaja dan orang dewasa, berusia 15 tahun, 25 tahun dan
45 tahun. Kelompok-kelompok yang berbeda tersebut dapat dibandingkan dalam
halkeberagaman variable terikat, sepeti IQ, memori, relasi teman sebaya,
kedekatan dengan orang tua, perubahan hormone, dan lain-lain. Semua ini dapat
dilakukan dalam waktu yang relative singkat. Dengan mengambil kelompok orang
dari tingkat umur yang berbeda ini akhirnyaakan dapat ditemukan gambaran
mengenai proses perkembangan satu atau beberapa aspek kepribadian seseorang.
Melalui pendekatan cross-sectional dapat diperoleh pengertian
yang lebih baik akan factor yang khas atau yang kurang khas bagi
kelompok-kelompok yang diperbandingkan.
Keuntungan utama dalam pendekatan cross-sectional ini
adalah bahwa para peneliti tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk
menunggu individu bertumbuh. Adapun kelemahan pendekan ini adalah bahwa
pendekatan ini tidak member informasi tentang bagaimana individu berubah atau
tentang stabilitas karakteristiknya. Naik turunya perkembangan dapat menjadi
tidak jelas.
1.2 Metode Longitudinal
Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam
penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang
lama, misalnya mengikuti perkembangan sesorang dalam jangka waktu tertentu,
seperti selama masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Dengan pendekatan ini
diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang yang sama dalam
waktu beberapa tahun. Dengan begitu akan diperoleh gambaran aspek perkembangan
secara menyeluruh.
Pendekatan ini pun mempunyai kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihan
pendekatan ini adalah :
a. Sampel
lebih sedikit, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa terhadap
pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
b. Memungkinkan
mengetahui gangguan-gangguan dalam perkembangan, baik secara pribadi maupu
dalam kelompok.
c. Memungkinkan
melakukan analisa terhadap hubungan antara proses pertumbuhan, baik aspek
kematangan maupun pengalaman, karena data yang diperoleh berasal dari anak yang
sama.
d. Memberikan
kesempatan untuk menganalisa efek lingkungan terhadap perubahan tingkah laku
dan kepribadian.
Sedangkan kelemahan dari pendekatan ini adalah :
a. Membutuhkan
waktu yang yang lama dan biaya yang besar.
b. Memerlukan
banyak peneliti yang kemungkinan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
c. Kemungkinan
terjadinya gangguan dalam selang waktu penelitian yang sedang dilakukan,
misalnya bila orang pindah tempat atau meninggal.
1.3. Metode Cross-cultural
Pendekatan cross-cultural adalah
suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengetahui perbedan-perbedaan atau
persamaan-persamaan perkembangan anak pada latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda. Hal ini adalah karena dengan pendekatan ini akan diperoleh
pengertian yang lebih mendalam tentang proses perkembangan seseorang. Melalui
pendekatan ini bisa dijelaskan hipotesa-hipotesa yang ada melalui faktor-faktor
yang diperoleh, misalnya tentang besar kecilnya pengaruh dari faktor sosial,
ekonomi, pola pengasuhan dan gaya hidup terhadap cirri-ciri kepribadian dan
perkembangan-perkembangan kogniotif.
Pendekatan ini dilakukan terhadap kelompok-kelompok
yang berbeda latar belakang kebudayaanya, baik melalui percobaan, maupun tes
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainya untuk
diolah dan dianalisa persamaan dan perbedaanya. Dengan pendekatan ini suatu
hipotesa mengenai tes, misalnya yang bebas-budaya (cultural-free) atau
norma-norma yang dianggap universal (misalnya kemampuan berbicara) dapat
dibuktikan kebenaranya. Demikian pula mengenai urutan-urutan dalam perkembangan
pentahapan dalam perkembangan, apakah merupakan norma yang universal atau
berlaku pada suatu kelompok keturunan tertentu, dapat diselidiki dengan
pendekatan lintas budaya ini.
Dengan demikian pendekatan lintas-budaya (cross-cultural) mengenai
urutan-urutan dalam perkembangan, pentahapan dalam perkembangan, apakah
merupakan norma yang universal atau berlaku pada suatu kelompok keturunan
tertentu, dapat diselidiki dengan latar belakang kebudayaan yang sangat
berbeda.
C. Metode Pendekatan Khusus
Dalam buku “Psikologi Perkembangan” karya Desmita,
terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang
timbul dalam psikologi perkembangan yang bersifat khusus, diantaranya :
1. Metode
Observasi
Adalah suatu
cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat dalam
jangka waktu tertentu atau pada tahap perkembangan tertentu. Metode ini
dibedakan menjadi dua :
a. Observasi Alami
Adalah pencatatan
data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara alamiah/wajar. Jadi
para peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah
suasana atau mengontrolnya. Misalnya : observasi yang dilakukan terhadap
kehidupan anak dari jam sekian hingga sekian, dan mencatat apa saja yang
dilakukan.
b. Observasi
Terkontrol
Dilakukan
bilamana lingkungan tempat anak berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan
tujuan peneliti, sehingga bermacam- macam reaksi tingkah laku anak diharapkan
akan timbul. Misalnya seorang anak yang ingin diketahuai reaksi dan sikapnya
terhadap lingkungan pergaulanya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang
sudah direncanaka. Demikian juga untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak yang
agresif, ia dimasukkan kedalam ruangan main yang sudah disusun sedemikian rupa
(misalnya ruangan yang ada bermacam boneka atau mainan) sehingga reaksi-reaksi
dan perubahan-perubahan yang akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan
khusus dari lingkunganya. Dengan demikian dalam observasi terkontrol ini
dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu. Observasi yang terkontrol
ini bisa dilakukan terhadap sekelompok anak yang sama umurnya atau sama jenis
kelaminya dan pada waktu tertentu.
Kedua jenis observasi
ini bisa dilakukan dengan alat-alat modern serta dengan kuantifikasi secara
statistic dan pengolahan-pengolahan dengan computer. Jenis observasi yang kedua
dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat dari pada yang pertama.
Karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan untuk tujuan-tujuan
experimental dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi
experimental. Misalnya untuk menyelidiki timbulnya phobia anak-anak terhadap
anjing dapat dilakukan dengan observasi terkontrol dan dengan metode-metode
yang ditinjau dari sudut experimental, seperti dengan membagi sekelompok anak
sebagai kelompok pengontrol.
2. Metode
Eksperimen
Adalah metode penelitian dalam psikologi perkembangan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Penggunaan metode ini
dalam penelitian terhadap anak-anak tidaklah mudah, karena anak-anak sangat
sugestible, mudah dipengaruhi, bertingkah laku semaunya, sering sulit diberikan
pengertian, dan sukar diketahui dengan jelas apa yang dimaksudkan
oleh anak itu. Dan biasanya diadakan percobaan ulang untuk mendapatkan hasil
untuk dicocokkan dengan hasil yang pertama.
3. Metode Klinis
Adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan
kepada anak-anak dengan cara mengamat-amati, mengajak bercakap-cakap dan tanya
jawab. Cara ini diterapkan dalam rangka untuk memperoleh kesimpulan adanya
kelainan jiwa untuk selanjutnya, dapat diberikan pengobatan. Biasanya dilakukan
melalui percakapan, pemberian tugas, bermain. Umumnya metode ini digunakan di
rumah sakit bagi pasiennya yang dilakukan oleh para psikiater.
4. Metode Tes
Adalah metode yang digunakan untuk mengadakan
pengukuran tertentu terhadap objeknya. Tes merupakan instrument penelitian yang
penting dalam psikologi kontenporer, yang digunakan untuk mengukur segala jenis
kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja. Dalam hal ini, para peneliti biasanya
menggunakan tes-tes psikologi yang sudah distandarisasi. Tes terstandar
memiliki dua cirri penting. Pertama, para pakar psikologi biasanya menjumlahkan
semua skor individu untuk menghasilkan satu skor tunggal, atau serangkaian
skor, yang mencerminkan sesuatu tentang individu. Kedua,para pakar psikologi
membandingkan skor individu dengan skor sejumlah besar kelompok yang sama untuk
menentukan bagaimana individu menjawab dalam kaitnya dengan orang lain.
5. Metode
Pengumpulan Data
Ini dapat dikerjakan dengan mengumpulkan segala
sesuatu yang merupakan karya/kegemaran anak-anak, antara lain:
Surat-surat,catatan harian(diary, karangan, perangko, lukisan, foto, dll. Dari
bahan-bahan tersebut sangat bermanfaat untuk dipelajari dan selamjutnya
dianalisis serta diambil kesimpulan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi
perkembanagan sudah ada sejak abad ke 15 SM., dengan dilakukannya perhatian dan
pengamatan oleh psikolog terhadap anak beraneka ragam cara yang dilakukan oleh
para psikolog untuk mengetahui tahap-tahap dalam proses perkembangan. Beraneka
ragam cara yang dilakukan oleh para psikolog umtuk mengetahui tahap-tahap dalam
proses perkembangan. Pada metode pendekatan yang bersifat umum terdiri dari
: cross-sectional, longitudinal, dan cross-cultural.
Sedangkan metode-metode pendekatan yang bersifat lebih khusus terdiri dari :
metode observasi, eksperimen, klinis, tes dan pengumpulan data.
Dalam metode pendekatan psikologi perkembangan, metode
pendekatan yang lebih umum memberikan pengertian akan keseluruhan proses
perkembangan atau beberapa aspeknya. Sedangkan beberapa metode pendekatan
khusus dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak pengertian akan gejala
perkembangan, beberapa metode yang lain lagi memberikan pengetian bagaimana
caranya mengatasi hambatan dalam proses perkembangan. Para peneliti melakukan
berbagai pendekatan dengan metode tertentu untuk mendapatkan analisa dari suatu
gejala yang terjadi dalam suatu proses perkembangan. Pada pemakaian metode yang
terpadu menambah kemungkinan untuk memperoleh pengertian mengenai hubungan
gejala perkembangan satu dengan yang lain, baik mengenai tingkah laku, pendapat
maupun kondisi tertentu dalam proses perkembangan seseorang.
Maka dari itu, kita harus bisa mengetahui tahab yang
dilakukan seorang peneliti untuk mendapatkan data. Sehingga, bila suatu saat
nanti kita dihadapkan pada lingkungan yang menuntut kita untuk terjun pada
analisa dunia perkembangan, kita mengetahui berbagai hal yang bersangkutan
dengan perkembangan tersebut.
B.
SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi
orang yang membaca makalah ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukkan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan
yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan menggapai cita-cita yang di inginkan.
Sekian penutup dari
kami semoga berkenan dihati dan
kami ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment