Tuesday, October 8, 2019


MAKALAH
Sejarah Psikologi Perkembangan dan Metode-                          Metode dalam Psikologi Perkembangan
Dosen Pembimbing :
DisusunOleh :
Kelompok
1.   Mohamad Yusuf             (1401418263)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2018


KATA  PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas tentang Materi Psikologi Perkembangan ini dengan baik. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah untuk mata pelajaran Psikologi Perkembangan.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, sehingga kritik, koreksi, dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini senantiasa akan  kami terima dengan tangan terbuka.















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………..……………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..ii

BAB I
 PENDAHULUAN...…………..….…………………………..4
A. Latar Belakang  ………………………...…………………………4
B. Rumusan Masalah …………………………....…………………...5
C. Tujuan …………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………5
A.    Sejarah Psikologi Perkembangan ……………….………..……5
B.  Metode-metode yang digunakan dalam psikologi      perkembanga...................................................……..…………..5
BAB III PENUTUP …………..……………………………………..8
A.    Kesimpulan ………………………………..…………………...8
B.     Saran …………………………………………….………….…8
DAFTAR PUSTAKA…………………………….…………………8








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah salah satu ciptaan Allah Swt. Yang paling sempurna, sehingga keberadaan manusia ini menjadi kajian yang menarik. Salah satu kajian yang menariknya adalah perkembangan  manusia itu sendiri dari masa pranata sampai ia meninggal dunia. Perhatian dan pengamatan terhadap anak-anak oleh para filsuf sebenarnya sudah ada  sejak abad ke-5 sebelum masehi. Hal ini dapat dibuktikan apabila secara teliti mempelajari pendapat-pendapat antara lain plato dan aristoteles, mereka adalah  sebagai peletak abad-abad itu diyunani dan romawi. Walaupun mereka itu masih menganggap sama antara anak-anak dan orang dewasa, perbedaannya antar keduanya hanya  terletak pada ukuran fisiknya belaka. Akan tetapi setidak-tidaknya perhatian dan anggapan mereka terhadap anak-anak itu , menunjukkan bukti  adanya pemikiran tentang perkembanagan anak pada zaman itu.
Dalam  mengkaji psikologi perkembangan harus menggunakan metode tertentu. Salah satunya adalah metode yang sangat penting dalam hal proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Apabila proses pendidikan tidak menggunakan metode yang tepat maka akan sulit untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang diharapkan, namun masih saja di lapangan penggunaan metode mengajar ini banyak menemukan kendala.Kendala penggunaan metode yang tepat dalam mengajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor ; keterampilan guru belum memadai, kurangnya sarana dan prasarana, kondisi lingkungan pendidikan dan. Dan juga pada  perkembangan jiwa anak yang saat ini banyak terjadi kekerasan  orang tua pada anaknya, serta maraknya isu pelecehan seksual pada anak-anak  dibawah umur. oleh karena itulah  kami tertarik untuk mengangkat judul ini memahami metode-metode psikologi perkembangan.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah psikologi perkembangan ?
2.      Metode-metode apa sajakah yang digunakan dalam psikologi perkembangan ?

C. Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami sejarah psikologi perkembangan.
2.      Mengetahui metode-metode apa saja yang digunakan dalam psikologi perkembangan.






































     BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Psikologi Perkembangan
            Perhatian dan pengamatan terhadap anak-anak oleh para filsuf sebenarnya sudah ada sejak abad ke V SM hal ini dapat dibuktikandengan mempelajari pendapat-pendapat antara lain : Plato (427-347 SM). Orang yang pertama kali yang menyusun teori pendidikan secara teratur, Aris Toleles (384-322 SM). Orang yang menghendaki pendidikan agar menciptakan kehidupan nasional sehingga ia menitikberatkan perkembangan individu. Socatres (469-399 SM) Ia adalah sebagai peletak abad-abad itu diYunani dan Romawi.Walaupun kebanyakan mereka itu masih menganggap sama antara anak-anak dan remaja, perbedaan antara keduanya hanya terletak pada ukuran fisiknya belaka.
            Akan tetapi setidak-tidaknya perhatian dan anggapan mereka terhadap anak-anak itu menunjukkan bukti adanya pemikiran tentang perkembangan anak pada zaman itu. Pemikiran dan pendapat para filsuf terhadap anak pada waktu itu masih menyatu dengan filsafat, belum merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri.Baru pada akhir abad ke 18 Psikologi perkembangan menyusul sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri. Lahirnya ilmu ini diawali dengan timbulnya aliran Philanthropinisme, suatu paham yang mencintai sesama manusia terutama terhadap anak-anak. Pendiri aliran ini adalah Johan Berhard Basedow (1723-1970 Jerman)
            Pendapatnya yang penting dari aliran ini adalah:
a.       Pengajaran harus diselaraaskan dengan jalan perkembangan anak,
b.       Manusia itu pada dasarnya baik,
c.        Pengajaran harus dimulai dengan bendanya (peragaan),
d.       Pengajaran harus menggembirakan dan menarik.
Pengikut aliran ini antara lain : Rochim Heinrich Campe ( 1746-1818)Christian Gotthilf Salzman(1744-11811) Gust-Muths ( 1759-1839), Karena pendapat-pendapatnya tersebut, aliran Philanthropinisme inilah yang mengantarkan lahirnya Psikologi Perkembangan.Yang di sponsori oleh Wilhelm Preyar, ( seorang dokter Jerman 1842-1897 ) yang telah berkarya mengadakan penelitian selama tiga tahun dan menulis hasil penelitian tersebut secara sistematis dengan judul : Die Seele Des Kindes ( The mint of the Child ) yang berarti jiwa anak, dan diterbitkan pada tahun 1882. Disebabkan buah karya ilmiahnya itulah ia dikenal sebagai Bapak Psikologi Perkembangan. Sebenarnya pengetahuan tentang anak sudah lama dikenal.Pada zaman Romawi dan Yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan pendidikan anak, walaupun pada zaman itu anak belum dipandang sebagai bentuk manusia yang tresendiri.Pada masa itu sejak kecil anak-anak sudah diikutsertakan bekerja bersama-sama dengan orang dewasa lainnya.
Secara historis lahirnya psikologi perkembanagan tidak  terlepas dari anggapan objek bahasannya, yakni manusia dalam berbagai perkembangannya. Sebelum tahun 1750, para ahli ilmu jiwa menganggap anak adalah miniature orang dewasa, sehingga sikap dan perlakuan terhadap mereka disamakan dengan sikap perilaku orang dewasa.
Pada tahun 1880 dikenal istilah pedologi. Kata pedologi berasal dari kata paedos yang berarti anak dan kata logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian pedologi adalah ilmu tentang anak. Selain dalam bidang pendidikan pedologi juga terdapat dalam bidang kedokteran. Psikologi anak adalah bagian dari pedologi itu karena ia mempelajari perkembangan jasmani, rohani, pengaruh lingkungan, dan pengaruh lingkungan.
Dari pernyataan diatas dapat kami simpulkan bahwa psikologi perkembangan sudah ada pada  abad ke –V serta berkembang terus menerus sampai sekarang.



B.  Metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan
1.    Metode Pendekatan Umum
Dalam buku Desmita (Psikologi Perkembangan) ada beberapa pendekatan dalam psikologi perkembangan yang bersifat pendekatan umum, yaitu:
1.1      Metode Cross-sectional
Pendekatan Cross-sectional adalah suatu pendekatan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam jangka waktu yang relative singkat. Dalam pendekatan ini penelitian dilakukan terhadap orang-orang atu kelompok orang dari tingkat umur yang berbeda-beda. Suatu studi kros-sektional yang umum dapat mencakup sekelompok anak berusia 5 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun; kelompok lain dapat mencakup kelompok anak remaja dan orang dewasa, berusia 15 tahun, 25 tahun dan 45 tahun. Kelompok-kelompok yang berbeda tersebut dapat dibandingkan dalam halkeberagaman variable terikat, sepeti IQ, memori, relasi teman sebaya, kedekatan dengan orang tua, perubahan hormone, dan lain-lain. Semua ini dapat dilakukan dalam waktu yang relative singkat. Dengan mengambil kelompok orang dari tingkat umur yang berbeda ini akhirnyaakan dapat ditemukan gambaran mengenai proses perkembangan satu atau beberapa aspek kepribadian seseorang. Melalui pendekatan cross-sectional dapat diperoleh pengertian yang lebih baik akan factor yang khas atau yang kurang khas bagi kelompok-kelompok yang diperbandingkan.
Keuntungan utama dalam pendekatan cross-sectional ini adalah bahwa para peneliti tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menunggu individu bertumbuh. Adapun kelemahan pendekan ini adalah bahwa pendekatan ini tidak member informasi tentang bagaimana individu berubah atau tentang stabilitas karakteristiknya. Naik turunya perkembangan dapat menjadi tidak jelas.
1.2      Metode Longitudinal
Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengikuti perkembangan sesorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Dengan pendekatan ini diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau dua orang yang sama dalam waktu beberapa tahun. Dengan begitu akan diperoleh gambaran aspek perkembangan secara menyeluruh.
Pendekatan ini pun mempunyai kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihan pendekatan ini adalah :
a.       Sampel lebih sedikit, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
b.      Memungkinkan mengetahui gangguan-gangguan dalam perkembangan, baik secara pribadi maupu dalam kelompok.
c.       Memungkinkan melakukan analisa terhadap hubungan antara proses pertumbuhan, baik aspek kematangan maupun pengalaman, karena data yang diperoleh berasal dari anak yang sama.
d.      Memberikan kesempatan untuk menganalisa efek lingkungan terhadap perubahan tingkah laku dan kepribadian.
Sedangkan kelemahan dari pendekatan ini adalah :
a.       Membutuhkan waktu yang yang lama dan biaya yang besar.
b.      Memerlukan banyak peneliti yang kemungkinan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
c.       Kemungkinan terjadinya gangguan dalam selang waktu penelitian yang sedang dilakukan, misalnya bila orang pindah tempat atau meninggal.
1.3.      Metode Cross-cultural
Pendekatan cross-cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pendekatan ini banyak digunakan untuk mengetahui perbedan-perbedaan atau persamaan-persamaan perkembangan anak pada latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini adalah karena dengan pendekatan ini akan diperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang proses perkembangan seseorang. Melalui pendekatan ini bisa dijelaskan hipotesa-hipotesa yang ada melalui faktor-faktor yang diperoleh, misalnya tentang besar kecilnya pengaruh dari faktor sosial, ekonomi, pola pengasuhan dan gaya hidup terhadap cirri-ciri kepribadian dan perkembangan-perkembangan kogniotif.
Pendekatan ini dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang berbeda latar belakang kebudayaanya, baik melalui percobaan, maupun tes pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainya untuk diolah dan dianalisa persamaan dan perbedaanya. Dengan pendekatan ini suatu hipotesa mengenai tes, misalnya yang bebas-budaya (cultural-free) atau norma-norma yang dianggap universal (misalnya kemampuan berbicara) dapat dibuktikan kebenaranya. Demikian pula mengenai urutan-urutan dalam perkembangan pentahapan dalam perkembangan, apakah merupakan norma yang universal atau berlaku pada suatu kelompok keturunan tertentu, dapat diselidiki dengan pendekatan lintas budaya ini.
Dengan demikian pendekatan lintas-budaya (cross-cultural) mengenai urutan-urutan dalam perkembangan, pentahapan dalam perkembangan, apakah merupakan norma yang universal atau berlaku pada suatu kelompok keturunan tertentu, dapat diselidiki dengan latar belakang kebudayaan yang sangat berbeda.








C.    Metode Pendekatan Khusus
Dalam buku “Psikologi Perkembangan” karya Desmita, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul dalam psikologi perkembangan yang bersifat khusus, diantaranya :
 1.      Metode Observasi
Adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengamati semua tingkah laku yang terlihat dalam jangka waktu tertentu atau pada tahap perkembangan tertentu. Metode ini dibedakan menjadi dua :
a. Observasi Alami
      Adalah pencatatan data mengenai tingkah laku yang terjadi sehari-hari secara alamiah/wajar. Jadi para peneliti melakukan semua pencatatan terhadap kehidupan anak tanpa mengubah suasana atau mengontrolnya. Misalnya : observasi yang dilakukan terhadap kehidupan anak dari jam sekian hingga sekian, dan mencatat apa saja yang dilakukan.
b.      Observasi Terkontrol
        Dilakukan bilamana lingkungan tempat anak berada diubah sedemikian rupa sesuai dengan tujuan peneliti, sehingga bermacam- macam reaksi tingkah laku anak diharapkan akan timbul. Misalnya seorang anak yang ingin diketahuai reaksi dan sikapnya terhadap lingkungan pergaulanya, akan diobservasi pada lingkungan sosial yang sudah direncanaka. Demikian juga untuk mengetahui sebab-sebab seorang anak yang agresif, ia dimasukkan kedalam ruangan main yang sudah disusun sedemikian rupa (misalnya ruangan yang ada bermacam boneka atau mainan) sehingga reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan yang akan diperlihatkan anak timbul karena rangsangan khusus dari lingkunganya. Dengan demikian dalam observasi terkontrol ini dilakukan manipulasi terhadap tingkah laku tertentu. Observasi yang terkontrol ini bisa dilakukan terhadap sekelompok anak yang sama umurnya atau sama jenis kelaminya dan pada waktu tertentu.
Kedua jenis observasi ini bisa dilakukan dengan alat-alat modern serta dengan kuantifikasi secara statistic dan pengolahan-pengolahan dengan computer. Jenis observasi yang kedua dianggap lebih objektif dan hasilnya lebih akurat dari pada yang pertama. Karena itu observasi terkontrol dapat dilakukan untuk tujuan-tujuan experimental dengan pendekatan dan metode yang sesuai dengan lapangan psikologi experimental. Misalnya untuk menyelidiki timbulnya phobia anak-anak terhadap anjing dapat dilakukan dengan observasi terkontrol dan dengan metode-metode yang ditinjau dari sudut experimental, seperti dengan membagi sekelompok anak sebagai kelompok pengontrol.
2.      Metode Eksperimen
Adalah metode penelitian dalam psikologi perkembangan dengan melakukan kegiatan-kegiatan percobaan pada anak. Penggunaan metode ini dalam penelitian terhadap anak-anak tidaklah mudah, karena anak-anak sangat sugestible, mudah dipengaruhi, bertingkah laku semaunya, sering sulit diberikan pengertian, dan sukar diketahui dengan jelas apa yang  dimaksudkan oleh anak itu. Dan biasanya diadakan percobaan ulang untuk mendapatkan hasil untuk dicocokkan dengan hasil yang pertama.


3.      Metode Klinis
Adalah suatu metode penelitian yang khusus ditujukan kepada anak-anak dengan cara mengamat-amati, mengajak bercakap-cakap dan tanya jawab. Cara ini diterapkan dalam rangka untuk memperoleh kesimpulan adanya kelainan jiwa untuk selanjutnya, dapat diberikan pengobatan. Biasanya dilakukan melalui percakapan, pemberian tugas, bermain. Umumnya metode ini digunakan di rumah sakit bagi pasiennya yang dilakukan oleh para psikiater.
4.      Metode Tes
Adalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran tertentu terhadap objeknya. Tes merupakan instrument penelitian yang penting dalam psikologi kontenporer, yang digunakan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja. Dalam hal ini, para peneliti biasanya menggunakan tes-tes psikologi yang sudah distandarisasi. Tes terstandar memiliki dua cirri penting. Pertama, para pakar psikologi biasanya menjumlahkan semua skor individu untuk menghasilkan satu skor tunggal, atau serangkaian skor, yang mencerminkan sesuatu tentang individu. Kedua,para pakar psikologi membandingkan skor individu dengan skor sejumlah besar kelompok yang sama untuk menentukan bagaimana individu menjawab dalam kaitnya dengan orang lain.
5.      Metode Pengumpulan Data
Ini dapat dikerjakan dengan mengumpulkan segala sesuatu yang merupakan karya/kegemaran anak-anak, antara lain: Surat-surat,catatan harian(diary, karangan, perangko, lukisan, foto, dll. Dari bahan-bahan tersebut sangat bermanfaat untuk dipelajari dan selamjutnya dianalisis serta diambil kesimpulan.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Psikologi perkembanagan sudah ada sejak abad ke 15 SM., dengan dilakukannya perhatian dan pengamatan oleh psikolog terhadap anak beraneka ragam cara yang dilakukan oleh para psikolog untuk mengetahui tahap-tahap dalam proses perkembangan. Beraneka ragam cara yang dilakukan oleh para psikolog umtuk mengetahui tahap-tahap dalam proses perkembangan. Pada metode pendekatan yang bersifat umum terdiri dari : cross-sectionallongitudinal, dan cross-cultural. Sedangkan metode-metode pendekatan yang bersifat lebih khusus terdiri dari : metode observasi, eksperimen, klinis, tes dan pengumpulan data.
Dalam metode pendekatan psikologi perkembangan, metode pendekatan yang lebih umum memberikan pengertian akan keseluruhan proses perkembangan atau beberapa aspeknya. Sedangkan beberapa metode pendekatan khusus dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak pengertian akan gejala perkembangan, beberapa metode yang lain lagi memberikan pengetian bagaimana caranya mengatasi hambatan dalam proses perkembangan. Para peneliti melakukan berbagai pendekatan dengan metode tertentu untuk mendapatkan analisa dari suatu gejala yang terjadi dalam suatu proses perkembangan. Pada pemakaian metode yang terpadu menambah kemungkinan untuk memperoleh pengertian mengenai hubungan gejala perkembangan satu dengan yang lain, baik mengenai tingkah laku, pendapat maupun kondisi tertentu dalam proses perkembangan seseorang.
Maka dari itu, kita harus bisa mengetahui tahab yang dilakukan seorang peneliti untuk mendapatkan data. Sehingga, bila suatu saat nanti kita dihadapkan pada lingkungan yang menuntut kita untuk terjun pada analisa dunia perkembangan, kita mengetahui berbagai hal yang bersangkutan dengan perkembangan tersebut.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukkan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan menggapai cita-cita yang di inginkan.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan dihati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.



DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment

zona baca

Bahan Ajar Kelas 1 Tema 4 Keluargaku 3 keluarga besarku pembelajaran 4

BAHAN AJAR Tema                 : 4 Keluargaku Subtema            : 3 Keluarga Besarku Pembelajaran    : 4 Tujuan Pembelajaran Dengan ...