Thursday, October 10, 2019

Analisi Mengenai Lampu LED


Nama               : Mohamad Yusuf
No                   : 08
NIM                 : 1401418263
Rombel : F


Analisi Mengenai Lampu LED

            Sebagai makhluk hidup kita tentunya tidak bisa dari yang namanya listrik. Listrik menjadi salah satu ketergantuangan bagi manusia zaman ini/zaman milenial. Listrik sudah dirasakan seperti kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya ketergantungan yang sangat besar ini juga seharusnya ada upaya untuk penghematan energy listrik maupun upaya untuk meningkatkan jumlah energy listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Di zaman ini manusia tidak bisa terlepaskan oleh yang namanya listrik. Semua kebutuhan dan peralatan manusia sebagian besar berasal dari tenaga listrik. Baik itu mesin cuci, kulkas, televisi, laptop bahkan handphone yang menjadi pegangan sehari-hari manusia juga bersumber dari energy listrik.
            Dalam artikel juga telah di sebutkan bahwa  kenaikan harga listrik dunia rata-rata 7 % pertahun, sedangkan Indonesia akan ada kenaikan 6 % tiap 4 bulan. Salah satu alasan kenaikan harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru guna mencukupi kebutuhan kenaikan konsumsi listrik. Apabila kita tidak melakukan upaya-upaya penghematan ataupun mncari energy alternative maka lama-kelamaan biaya yang kita gunakan untuk membayar listrik juga akan bertambah. Selain itu juga penggunaan listrik yang terus-menerus tanpa dibarengi dengan upaya penghematan maka akan terjadi krisis energy listrik yang dapat menimbulkan pemadaman bergilir. Salah satu upaya yang telah dilakukan para peneliti dan para ahli yaitu dengan membuat lampu LED (Light Emitting Diode) yaitu komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED ini juga memiliki banyak kelebihan diantara lampu-lampu biasanya kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya ramah lingkungan, tahan lama, memerlukan energy listrik yang lebih sedikit dari lampu biasanya dan memancarkan cahaya yang terang. Dengan berbagai kelebihan tersebut tentunya menggunakan LED akan memberi berbagai keuntungan bagi para konsumen listrik dan juga produsen listrik. Konsumen akan mendapat keringanan dalam membayar biaya listrik karena energy listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan LED dibanding dengan lampu yang biasanya lebih kecil, sedangkan keuntungan yang didapatkan oleh produsen listrik adalah mereka dapat menyimpan energy listrik dalam jumlah yang banyak karena konsumsi energy listrik berkurang dengan penggantian lampu-lampu bolam menjadi Lampu LED, sehingga energy-energi listrik yang tersimpan bisa untuk memnuhi kebutuhan di masa yang akan dating dan juga cadangan energy listrik yang dimiliki juga semakin besar.
           

            Cara kerja dari LED yaitu akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju dari anoda ke katoda, ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K). warna-warna pada LED sendiri juga bergantung dari bahan semi konduktor yang digunakannya. Gallium arsenide akan menghasilkan infra merah, Gallium arsenide phosphide dengan panjang gelombang 630-660nm menghasilkan warna merah sedangkan Gallium arsenide phosphide dengan panjang gelombang 605-620 menghasilkan warna jingga dan masih banyak warna yang lainnya. Masing-masing warna memerlukan tegangan maju untuk bisa memancarkan cahaya monokromatik. Dalam pemberian tegangan tentunya harus diberi resistor untuk membatasi tegangan listrik yang akan mengalir ke LED, karena apabila tegangannya terlalu besar bisa merusak komponen dari LED tersebut. Tiap warna dari LED memiliki tegangan yang berbeda infra merah memiliki tegangan 1,2v, merah 1,8v, jingga 2,0v dan kuning 2,2v.

            Banyak upaya yang telah dilakukan peneliti untuk mengembangkan lampu LED tersebut. Tujuannya adalah lampu LED yang dihasilkan memiliki sifat lebih hemat dan lebih effisien dari lampu LED yang sudah ditemukan. Pengembangan lampu LED ini sangat penting, karena apabila penelitian ini mampu menghasilkan lampu LED yang kwalitasnya lebih bagus dari lampu LED yang sudah ditemukan maka akan sangat membantu konsumen maupun produsen dalam penghematan sumber daya listrik. Bayangkan saya di Indonesia ini mengganti semua lampu-lampu bolam diganti dengan lampu LED yang membutuhkan energy listrik lebih sedikit daripada lampu bolam. Tentunya kita akan menyimpan banyak energy dari penghematan dengan menggunakan lampu LED. Namun juga awalnya akan membutuhkan biaya awal yang sangat besar untuk mengganti semua lampu LED. Untuk itu penggantian lampu LED dapat dilakukan secara bertahap. Terutama lampu-lampu penerangan jalan yang selalu digunakan dan juga menjadi hal yang penting dalam perjalanan sesorang. Dalam penelitian yang telah dilakukan, lampu LED alternative ini masih belum efektif dan effisen di bangding dengan lampu-lampu LED yang sudah ada di pasaran Indonesia dengan label SNI. Jadi untuk sementara lampu-lampu LED di pasaran Indonesia yang berlabel SNI masih tergolonh lampu-lampu yang masih hemat energy dan bisa untuk digunakan karena akan menghabiskan energy listrik yang lebih sedikit dari lampu bolam yang ada dipasaran. Para peneliti tentunya akan selalu berusaha untuk mengembangkan energy arternatif berupa lampu LED yang membutuhkan energy listrik lebih sedikit dari lampu LED yang sudah ada di pasaran saat ini. Hal itu tentunya membutuhkan waktu yang sangat panjang dalam prosesnya.

            Adapun salah satu bentuk penghematan dalam penggunaan energy listrik yaitu dengan menggunakan tenaga surya. Salah satu bentuk nyata yang kita lihat adalah seperti lampu-lampu penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya dan menggunakan lampu LED. Lampu-lampu LED ini mampu bertahan hingga usia 30.000 jam sehingga ini menjadi keuntungan tersendiri karena tidak sering mengganti lampu. Namun masih banyak lampu-lampu LED untuk penerangan jalan yang tidak memiliki pengendali untuk penyalaan dan pemadaman otomatis. Sehingga berakibat pada arus-arus yang dihasilkan sel surya tersebut mengalir secara percuma dan terbuang secara sia-sia, selain itu juga lampu-lampu tersebut akan cepat rusak karena menyala secara terus-menerus. Untuk itu ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan memasang pengendali untuk mematikan maupun menghidupkan lampu secara otomatis. Dengan diterapkan sensor pada rangkaian lampu tersebut maka otomatis lampu tersebut akan menyala jika keadaan sekitar sudah gelap begitupun apabila keadaan sekitar telah mulai terang maka lampu tersebut meluai meredup dan apabila keadaan sekitar telah terang maka lampu akan mati dengan otomatis. Upaya lain yaitu dengan memberi pendingin pada lampu LED. Pendingin ini digunakan untuk menstabilkan suhu lampu sehingga lampu tidak mudah rusak, karena apbila lampu dalam suhu yang tinggi dan keadaannya panas maka komponen lampu akan cepat rusak dan lampu juga akan cepat mati. Itulah beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatur arus listrik agar tidak mubadzir selain itu juga dapat memperpanjang masa lampu karena lampu menyala hanya pada saat dibutuhkan saja. Lampu akan otomatis padam apabila memang tidak dibutuhkan, yaitu melalui sensor yang telah diterapka  pada lampu tersebut. Penting juga bagi itu untuk mematikan setiap lampu yang masih menyala apabila lampu tersebut tidak tigunakan. Itu merupakan bagian dari penghematan energy dan salah satu cara kita untuk memperpanjang masa lampu, agar lampu yang ada tidak perlu banyak diganti dan kita juga dapat menghemat biaya pembayaran listrik dan penggantian lampu melalui cara-cara tersebut. Kita harus bijak dalam menggunakan energy listrik, karena energy listrik ini terbatas jumlahnya tapi penggunanya tidak terbatas.

            Warna-warna pada lampu LED juga bervariasi, tidak hanya warna putih saja namun ada juga berbagai warna seperti merah, biru hijau dan lain-lain. Masing-masing warna dari lampu LED tersebut juga memiliki fungsi masing-masing. Yang biasa kita lihat adalah lampu LED berwarna putih, biasanya lampu LED warna putih tersebut digunakan untuk penerangan jalan, rumah dan juga untuk kendaraan bermotor. Namun pada kendaraan bermotor lampu LED yang berwarna putih tidak bisa digunakan pada saat terjadi kabut, akan sangat bahaya jika menggunakan motor yang lampunya berwarna putih di daerah berkabut. Lampu LED berwarna putih tidak mampu menembus kabut. Untuk itu sebaiknya jika menggunakan motor didaerah kabut alangkah baiknya menggunakan lampu bolam berwarna orange. Warna-warna lampu LED juga berpengaruh pada pertumbuhan daun, pada artikel yang telas diulas tadi bahwa masing-masing warna memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan daun pada tumbuhan. Dan warna merah adalah warna yang memiliki pengaruh paling besar terhadap pertumbuhan daun dibandingkan dengan warna-warna lainnya. Sedangkan lampu LED warna biru memiliki pengaruh yang paling kecil dalam pertumbuhan daun, hal itu karena peran warna biru adalah sebagai penghambat pada panjang daun tumbuhan. Sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan dan juga sesuai teori yang telah disampaikan oleh Runkle (2016) bahwa penyinaran dalam ruangan dengan cahaya merah saja dapat menyebabkan pemanjangan daun, yang apabila tidak diseimbangkan dengan warna cahaya lain maka dapat menghasilkan daun yang panjang namun kurang sehat. Sedangkan pada densitas (kerapatan) stomata warna biru justru yang paling berpengaruh dibandingkan dengan warna-warana.

           






No comments:

Post a Comment

zona baca

Bahan Ajar Kelas 1 Tema 4 Keluargaku 3 keluarga besarku pembelajaran 4

BAHAN AJAR Tema                 : 4 Keluargaku Subtema            : 3 Keluarga Besarku Pembelajaran    : 4 Tujuan Pembelajaran Dengan ...