Nama
: Mohamad Yusuf
No : 08
NIM : 1401418263
Rombel : F
Analisi
Mengenai Lampu LED
Sebagai makhluk hidup kita tentunya
tidak bisa dari yang namanya listrik. Listrik menjadi salah satu
ketergantuangan bagi manusia zaman ini/zaman milenial. Listrik sudah dirasakan
seperti kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya ketergantungan yang sangat besar ini juga seharusnya ada upaya
untuk penghematan energy listrik maupun upaya untuk meningkatkan jumlah energy
listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Di zaman ini manusia tidak
bisa terlepaskan oleh yang namanya listrik. Semua kebutuhan dan peralatan
manusia sebagian besar berasal dari tenaga listrik. Baik itu mesin cuci,
kulkas, televisi, laptop bahkan handphone yang menjadi pegangan sehari-hari
manusia juga bersumber dari energy listrik.
Dalam artikel juga telah di sebutkan
bahwa kenaikan harga listrik dunia
rata-rata 7 % pertahun, sedangkan Indonesia akan ada kenaikan 6 % tiap 4 bulan.
Salah satu alasan kenaikan harga ini adalah untuk membangun pembangkit baru
guna mencukupi kebutuhan kenaikan konsumsi listrik. Apabila kita tidak
melakukan upaya-upaya penghematan ataupun mncari energy alternative maka
lama-kelamaan biaya yang kita gunakan untuk membayar listrik juga akan
bertambah. Selain itu juga penggunaan listrik yang terus-menerus tanpa dibarengi
dengan upaya penghematan maka akan terjadi krisis energy listrik yang dapat
menimbulkan pemadaman bergilir. Salah satu upaya yang telah dilakukan para
peneliti dan para ahli yaitu dengan membuat lampu LED (Light Emitting Diode)
yaitu komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED ini juga memiliki banyak kelebihan diantara
lampu-lampu biasanya kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya ramah lingkungan,
tahan lama, memerlukan energy listrik yang lebih sedikit dari lampu biasanya
dan memancarkan cahaya yang terang. Dengan berbagai kelebihan tersebut tentunya
menggunakan LED akan memberi berbagai keuntungan bagi para konsumen listrik dan
juga produsen listrik. Konsumen akan mendapat keringanan dalam membayar biaya
listrik karena energy listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan LED dibanding
dengan lampu yang biasanya lebih kecil, sedangkan keuntungan yang didapatkan
oleh produsen listrik adalah mereka dapat menyimpan energy listrik dalam jumlah
yang banyak karena konsumsi energy listrik berkurang dengan penggantian
lampu-lampu bolam menjadi Lampu LED, sehingga energy-energi listrik yang
tersimpan bisa untuk memnuhi kebutuhan di masa yang akan dating dan juga
cadangan energy listrik yang dimiliki juga semakin besar.
Cara kerja dari LED yaitu akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju dari anoda ke katoda, ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K). warna-warna pada LED
sendiri juga bergantung dari bahan semi konduktor yang digunakannya. Gallium
arsenide akan menghasilkan infra merah, Gallium arsenide phosphide dengan
panjang gelombang 630-660nm menghasilkan warna merah sedangkan Gallium arsenide
phosphide dengan panjang gelombang 605-620 menghasilkan warna jingga dan masih
banyak warna yang lainnya. Masing-masing warna memerlukan tegangan maju untuk
bisa memancarkan cahaya monokromatik. Dalam pemberian tegangan tentunya harus
diberi resistor untuk membatasi tegangan listrik yang akan mengalir ke LED,
karena apabila tegangannya terlalu besar bisa merusak komponen dari LED
tersebut. Tiap warna dari LED memiliki tegangan yang berbeda infra merah
memiliki tegangan 1,2v, merah 1,8v, jingga 2,0v dan kuning 2,2v.
Banyak upaya yang telah dilakukan
peneliti untuk mengembangkan lampu LED tersebut. Tujuannya adalah lampu LED
yang dihasilkan memiliki sifat lebih hemat dan lebih effisien dari lampu LED
yang sudah ditemukan. Pengembangan lampu LED ini sangat penting, karena apabila
penelitian ini mampu menghasilkan lampu LED yang kwalitasnya lebih bagus dari
lampu LED yang sudah ditemukan maka akan sangat membantu konsumen maupun
produsen dalam penghematan sumber daya listrik. Bayangkan saya di Indonesia ini
mengganti semua lampu-lampu bolam diganti dengan lampu LED yang membutuhkan
energy listrik lebih sedikit daripada lampu bolam. Tentunya kita akan menyimpan
banyak energy dari penghematan dengan menggunakan lampu LED. Namun juga awalnya
akan membutuhkan biaya awal yang sangat besar untuk mengganti semua lampu LED.
Untuk itu penggantian lampu LED dapat dilakukan secara bertahap. Terutama
lampu-lampu penerangan jalan yang selalu digunakan dan juga menjadi hal yang
penting dalam perjalanan sesorang. Dalam penelitian yang telah dilakukan, lampu
LED alternative ini masih belum efektif dan effisen di bangding dengan
lampu-lampu LED yang sudah ada di pasaran Indonesia dengan label SNI. Jadi
untuk sementara lampu-lampu LED di pasaran Indonesia yang berlabel SNI masih
tergolonh lampu-lampu yang masih hemat energy dan bisa untuk digunakan karena
akan menghabiskan energy listrik yang lebih sedikit dari lampu bolam yang ada
dipasaran. Para peneliti tentunya akan selalu berusaha untuk mengembangkan
energy arternatif berupa lampu LED yang membutuhkan energy listrik lebih sedikit
dari lampu LED yang sudah ada di pasaran saat ini. Hal itu tentunya membutuhkan
waktu yang sangat panjang dalam prosesnya.
Adapun salah satu bentuk penghematan
dalam penggunaan energy listrik yaitu dengan menggunakan tenaga surya. Salah
satu bentuk nyata yang kita lihat adalah seperti lampu-lampu penerangan jalan
yang menggunakan tenaga surya dan menggunakan lampu LED. Lampu-lampu LED ini
mampu bertahan hingga usia 30.000 jam sehingga ini menjadi keuntungan
tersendiri karena tidak sering mengganti lampu. Namun masih banyak lampu-lampu
LED untuk penerangan jalan yang tidak memiliki pengendali untuk penyalaan dan
pemadaman otomatis. Sehingga berakibat pada arus-arus yang dihasilkan sel surya
tersebut mengalir secara percuma dan terbuang secara sia-sia, selain itu juga
lampu-lampu tersebut akan cepat rusak karena menyala secara terus-menerus.
Untuk itu ada beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan memasang pengendali
untuk mematikan maupun menghidupkan lampu secara otomatis. Dengan diterapkan
sensor pada rangkaian lampu tersebut maka otomatis lampu tersebut akan menyala
jika keadaan sekitar sudah gelap begitupun apabila keadaan sekitar telah mulai
terang maka lampu tersebut meluai meredup dan apabila keadaan sekitar telah
terang maka lampu akan mati dengan otomatis. Upaya lain yaitu dengan memberi
pendingin pada lampu LED. Pendingin ini digunakan untuk menstabilkan suhu lampu
sehingga lampu tidak mudah rusak, karena apbila lampu dalam suhu yang tinggi
dan keadaannya panas maka komponen lampu akan cepat rusak dan lampu juga akan
cepat mati. Itulah beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatur arus listrik
agar tidak mubadzir selain itu juga dapat memperpanjang masa lampu karena lampu
menyala hanya pada saat dibutuhkan saja. Lampu akan otomatis padam apabila memang
tidak dibutuhkan, yaitu melalui sensor yang telah diterapka pada lampu tersebut. Penting juga bagi itu
untuk mematikan setiap lampu yang masih menyala apabila lampu tersebut tidak
tigunakan. Itu merupakan bagian dari penghematan energy dan salah satu cara
kita untuk memperpanjang masa lampu, agar lampu yang ada tidak perlu banyak
diganti dan kita juga dapat menghemat biaya pembayaran listrik dan penggantian
lampu melalui cara-cara tersebut. Kita harus bijak dalam menggunakan energy
listrik, karena energy listrik ini terbatas jumlahnya tapi penggunanya tidak
terbatas.
Warna-warna pada lampu LED juga
bervariasi, tidak hanya warna putih saja namun ada juga berbagai warna seperti
merah, biru hijau dan lain-lain. Masing-masing warna dari lampu LED tersebut
juga memiliki fungsi masing-masing. Yang biasa kita lihat adalah lampu LED
berwarna putih, biasanya lampu LED warna putih tersebut digunakan untuk
penerangan jalan, rumah dan juga untuk kendaraan bermotor. Namun pada kendaraan
bermotor lampu LED yang berwarna putih tidak bisa digunakan pada saat terjadi
kabut, akan sangat bahaya jika menggunakan motor yang lampunya berwarna putih
di daerah berkabut. Lampu LED berwarna putih tidak mampu menembus kabut. Untuk
itu sebaiknya jika menggunakan motor didaerah kabut alangkah baiknya
menggunakan lampu bolam berwarna orange. Warna-warna lampu LED juga berpengaruh
pada pertumbuhan daun, pada artikel yang telas diulas tadi bahwa masing-masing
warna memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan daun pada tumbuhan. Dan warna merah
adalah warna yang memiliki pengaruh paling besar terhadap pertumbuhan daun
dibandingkan dengan warna-warna lainnya. Sedangkan lampu LED warna biru
memiliki pengaruh yang paling kecil dalam pertumbuhan daun, hal itu karena
peran warna biru adalah sebagai penghambat pada panjang daun tumbuhan. Sesuai
dengan percobaan yang telah dilakukan dan juga sesuai teori yang telah
disampaikan oleh Runkle (2016) bahwa penyinaran dalam ruangan dengan cahaya
merah saja dapat menyebabkan pemanjangan daun, yang apabila tidak diseimbangkan
dengan warna cahaya lain maka dapat menghasilkan daun yang panjang namun kurang
sehat. Sedangkan pada densitas (kerapatan) stomata warna biru justru yang
paling berpengaruh dibandingkan dengan warna-warana.
No comments:
Post a Comment