Tuesday, October 8, 2019

BILANGAN PRIMA , BILANGAN KOMPOSIT , KPK DAN FPB, DAN BILANGAN ROMAWI


MAKALAH
BILANGAN PRIMA , BILANGAN KOMPOSIT , KPK DAN FPB, DAN BILANGAN ROMAWI

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bilangan dan Pengelolaan Data
Dosen Pengampu : Feylosofia Putri Agry, S.pd., M.pd









Disusun oleh :
1.        Mohamad Yusuf                        (1401418263)
2.        Istiqomah                                                (1401418284)
3.        Aulia Firdausi Azzaki    (1401418285)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018




DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
  BAB I  PENDAHULUAN

1.1 RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................

1.2 TUJUAN  MASALAH.............................................................................................
  BAB  II  PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT  BILANGAN PRIMA..................................
       2.2 PENGERTIAN  BILANGAN KOMPOSIT............................................................
   2.3 PENGERTIAN, SIFAT-SIFAT DAN OPERASI KPK & FPB…………………...
  2.4 PENGETIAN BILANGAN DAN ANGKA ROMAWI.........................................
  BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................
3.2 SARAN .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA









KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Bilangan Prima,Komposit,KPK&FPB, Dan Bilangan Romawi’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,untuk memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kami sangat menyadari keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.



                                                           Semarang, 03 September 2018


Penulis            









BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Dalam pembelajaran matematika telah kita ketahui ada macam-macam bentuk bilanagan. Seperti bilangan prima,komposit, KPK dan FPB ,dan bilangan romawi. Sejak sekolah dasar tentu kita telah mengetahui apa itu bilangan prima,komposit, KPK dan FPB , dan bilangan romawi. Bagi sebagian orang tentu belum banyak yang tau tentang manfaat dan keuntungan apa saja yang dapat dihasilkan dengan operasi pada bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan bilangan romawi. Dengan makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang bilangan prima, komposit, KPK dan FPB, dan bilangan romawi.

B.   Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.Apa definisi bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi?
2.Bagaimana sifat-sifat bilangan komposit, prima, KPK dan FPB  dan romawi?
3.Bagaimana operasi KPK dan FPB?

C.   Tujuan
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Mengetahui definisi bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi.
2. Mengetahui sifat-sifat bilangan komposit, prima, KPK dan FPB, dan romawi.
3. Mengerjakan KPK dan FPB.








BAB II
PEMBAHASAN

1)    PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh 2 dan 1. 2 hanya dapat difaktorkan menjadi 2 dan 1 (2 = 2 × 1). Jadi, bilangan prima terkecil adalah 2. Selain itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan prima genap. 

Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka lain selain angka itu sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas, suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda. 

Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, Anda perlu faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut merupakan bilangan prima. 

Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan merupakan bilangan prima. Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi 13 merupakan bilangan prima. 

Tabel Contoh Bilangan Prima 1 Sampai 100 

2
3
5
6
11
13
17
19
23
29
31
37
41
43
47
53
59
61
67
71
73
79
83
89
97




                                                    
SIFAT-SIFAT BILANGAN PRIMA
  1. Semua bilangan prima adalah ganjil kecuali 2.
  2. Banyaknya bilangan prima adalah tak terhingga.
  3. Bilangan yang berakhiran (angka satuannya)  2, 4, 5, 6, 8, dan 0 adalah bukan bilangan prima. kecuali bilangan 2 dan 5.
  4. Sebuah teorema mengatakan. Yaitu teorema Hadamard Poussin yang mengatakan bahwa, Banyaknya bilangan prima untuk x mendekati tak hingga dinyatakan dengan pendekatan mendekati \frac{x}{ln \, x}

Dari sifat nomor 1 dikatakan bahwa semua bilangan prima adalah ganjil kecuali 2. Sekarang bagaimana dengan bilangan prima ganjil yang berurutan. Dua bilangan prima yang ganjil yang berurutan disebut bilangan prima kembar.
Bisa dituliskan dan p+2. Dan keduanya merupakan bilangan prima. Mempunyai selisih 2. Berikut adalah beberapa pasangan-pasangan prima kembar.
(3 dan 5),  (5 dan 7),  (11 dan 13),  (17 dan 19),  (29 dan 31)
Mungkin kita akan bertanya-tanya. Apakah hanya pasangan-pasangan seperti itu yang merupakan pasangan bilangan prima kembar. Apakah ada pasangan prima kembar yang lain? Mungkin kalian bisa menemukan pasangan-pasangan prima kembar yang lain.
Sekarang perhatikan dua bilangan berikut
100000000061  dan 100000000063
Keduanya merupakan bilangan prima. Dan selisih dua bilangan tersebut adalah 2. Jadi bisa dikatakan bahwa dua bilangan tersebut adalah pasangan prima kembar.

Salah satu cara mencari bilangan prima yang benar yaitu menggunakan cara yang dilakukan oleh Erastothenes dari Kirene yang dikenal dengan Sieve of Erastothenes.
Langkah ini banyak digunakan siswa SD saat pengenalan bilangan prima pada saat sekolah dasar. Biasanya untuk siswa setingkat SD, bilangan prima yang dicari dibatasi dari 0 sampai 100. Dibawah ini diberikan langkah-langkah mencari bilangan prima dari 0 sampai 100.
Langkah-langkahnya :
Buat tabel bilangan berukuran 10 x 10
  1. Coret bilangan 1 karena bukan prima
  2. Lingkari angka 2 dan coret kelipatan 2
  3. Lingkari angka 3 dan coret kelipatan 3
  4. Lingkari angka 5 dan coret kelipatan 5
  5. Lingkari angka 7 dan coret kelipatan 7

 

2)    PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT  BILANGAN KOMPOSIT

Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk bilangan prima. Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat.
Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan prima atau lebih.
Ada juga yang mengartikan bahwa bilangan komposit adalah bilangan cacah selain 1 (satu) dan 0 (nol) serta bukan termasuk bilangan prima. Istilah lain dari bilangan komposit adalah bilangan tersusun.
Selain pengertian-pengertian di atas, masih ada yang memaknai bahwa bilangan komposit adalah bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.

Contoh bilangan komposit

Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa contoh – contoh dari bilangan komposit adalah sebagai berikut;

1. Bilangan komposit kurang dari 10 (sepuluh)

( 4, 6, 8, 9 )

2. Sepuluh bilangan komposit pertama

(4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 )


3. Bilangan komposit kurang dari 20 (duapuluh)

(4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 )


4. Bilangan komposit pada dadu

( 4, 6 )

5. Bilangan komposit 1-100

Lambang dari himpunan bilangan komposit

Secara umum sebenarnya tidak ada lambang khusus untuk bilangan komposit, namun untuk menyatakan suatu bilangan komposit seringkali menggunakan simbol huru ‘K’ (huru k besar).


Himpunan bilangan komposit

1. Himpunan Bilangan komposit kurang dari 10 (sepuluh)

K = { 4, 6, 8, 9 }
Jadi anggota himpunan bilangan komposit kurang dari 10 berjumlah 4.


2. Himpunan Sepuluh bilangan komposit pertama

K ={ 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 }


3. Himpunan Bilangan komposit kurang dari 20 (duapuluh)

K = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 }
Jadi himpunan bilangan komposit kurang dari 20 anggotanya berjumlah 10.

Demikian pembahasan secara lengkap dan detail untuk bilangan komposit mulai dari pengertian bilangan komposit, contoh bilangan komposit, lambang bilangan komposit dan himpunan bilangan komposit.







3)    PENGERTIAN DAN OPERASI KPK & FPB
A. Pengertian KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
 Dalam mencari nilai KPK dari bilangan dapat digunakan beberapa metode, antara lain :
1. Menggunakan Kelipatan Persekutuan
Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih . KPK adalah nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
carilah  KPK dari 4 dan 8?
Jawab :                             
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, …    ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8
2. Menggunakan Faktorisasi Prima
Hal yang harus dilakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila keduanya sama ambil salah satunya
Contoh:
carilah KPK dari 8, 12 dan 30
Jawab :
buat pohon faktornya
Screenshot_25
faktor 2 yang terbesar àdalah 23
faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
faktor 5 ada 1  ambil nilai 5
sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120
3. Menggunakan Tabel
Sama hal nya dengan mencari FPB, hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama
contoh :
a.  Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40
16
40
2
8
20
2
4
10
2
2
5
2
1
5
5
1
1
                          KPK  =  2 X 2 X 2 X 2 X 5
                                  =   24 X 5  =  80
b. Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25
10
15
25
2
5
15
25
3
5
5
25
5
1
1
5
5
1
1
1
 KPK  =  2  X 3  X  5  X 5
        =   2 X 3 X 52 =  150
Contoh soal cerita
  1. Ali Berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang petamakali pada tanggal 20 februari 2012, kapan ketiga-tiganya sama-sama berenang untuk yang keduakalinya?
Jawab:Faktorisasi prima dari 10 = 2 x 5
Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5KPK dari 10, 15 dan 20 = 22 x 3  x 5 = 60 (kalikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang
terbesar)
Jadi mereka sama-sama berenang setiap 60 hari sekali.
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April
Ingat bulan februari untuk tahun kabisat adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisat = 28 hari
(2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)

  1. Bu Aminah mempunyai 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salak akan dimasukkan ke dalam plastik dengan jumlah yang sama.
    a. Berapa plastik yang diperlukan?
    b. Berapa banyak jeruk dan salak pada masing-masing plastik?Jawab:Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5
    Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kalikan faktor yang sama, apabila sama ambil yang terkecil)
a. Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik
b. Jumlah jeruk pada setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jumlah salak pada setiap plastik = 30/10 = 3 salak

  1. Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 4 hari.  Pak Karim mendapat giliran ronda setiap 6 hari.  Pak Tedi mendapat giliran ronda setiap 8 hari.  Setiap berapa hari mereka ronda bersama-sama ?  Jika mereka ronda bersama-sama tanggal 1 Januari 2018, tanggal berapakah mereka ronda bersama-sama lagi ?
Penyelesaian
KPK dari 4, 6 dan 8
4
6
8
2
2
3
4
2
1
3
2
2
1
3
1
3
1
1
1
KPK dari 4, 6, dan 8              =  2 X 2 X 2 X 3
=  23 X 3
=  8  X  3
=  24
Jadi mereka ronda bersama-sama setiap 24 hari sekali dan mereka akan berenang lagi pada tanggal 25 Januari 2018.

B.     Pengertian FPB

Dalam matematika, Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.
Dalam bahasa Inggris FPB dikenal dengan Greatest Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut sebagai Greatest Common Factor (GCF) atau Highest Common Factor (HCF).

Cara Mencari FPB

Sama seperti KPK, cara mencari FPB adalah menggunakan:
  1. Metode sederhana
  2. Metode Faktorial / Pohon Faktor
Cara sederhana dapat digunakan untuk mencari FPB dari 2 atau 3 bilangan yang tidak terlalu besar, namun untuk bilangan yang lebih besar sebaiknya menggunakan cara faktorial.

Cara Mencari FPB dengan Metode Sederhana

Mencari FPB dari 12 dan 20:
  • Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6 dan 12
  • Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10 dan 20
  • FPB dari 12 dan 20 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 4.
Mencari FPB dari 15 dan 25:
  • Faktor dari 15 = 1, 3, 5, dan 15
  • Faktor dari 25 = 1, 5, dan 25
  • FPB dari 15 dan 25 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 5.

Cara Mencari FPB dengan Metode Faktorial

Mencari FPB dari bilangan 147, 189 dan 231:
  • Buat pohon faktor dari masing-masing bilangan:
              147         189             231
              /\          /\              /\
             3 49        3  63           3  77
               /\           /\              /\
              7  7         7  9            7  11
                              /\
                             3  3
  • Susun bilangan dari pohon faktor utk mendapatkan faktorialnya:
    Faktorial 147 = 31 x 72
    Faktorial 189 = 33 x 71
    Faktorial 231 = 31 x 71 x 111
  • Ambil faktor-faktor yang sekutu (sama) dari ketiga faktorial tersebut, dalam hal ini 3 dan 7.
  • Kalikan faktor-faktor sekutu yang memiliki pangkat terkecil, dalam hal ini 31 x 71 = 21.
Maka FPB dari bilangan 147, 189 dan 231 adalah 21. Dengan kata lain, tidak ada bilangan yang lebih besar dari 21 yang dapat membagi habis bilangan 147, 189 dan 231.


4)    Pengertian bilangan romawi
Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanaya.

Angka Romawi yang umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.


Aturan penulisan dan Contoh bilangan romawi 
Cara mudah untuk menuliskan bilangan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan.

Contoh bilangan romawi 1988.
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.
Digabung: MCMLXXXVIII

Contoh bilangan romawi 1945
Serimu adalah M, sembilan ratus adalah CM, empat puluh adalah XL, lima adalah V.
Digabung: MCMXLV

Contoh bilangan romawi 4000 = MMMM
Contoh bilangan romawi 5000 = I ƆƆ
Pngertian Bilangan Romawi dan Contoh Bilangan Romawi Lengkap 1-5000
Gambar: Lambang pokok bilangan romawi





Tabel angka romawi
Untuk lebih jelasnya tentang penulisan angka atau bilangan romawi silahkan perhatikan tabel berikut ini!

No urut
Angka Biasa
Angka Romawi
1
0
tidak ada
2
1
I
3
2
II
4
3
III
5
4
IV
6
5
V
7
6
VI
8
7
VII
9
8
VIII
10
9
IX
11
10
X
12
11
XI
13
12
XII
14
13
XIII
15
14
XIV
16
15
XV
17
19
XIX
18
20
XX
19
30
XXX
20
40
XL
21
50
L
22
60
LX
23
70
LXX
24
80
LXXX
25
90
XC
26
100
C
27
200
CC
28
400
CD
29
500
D
30
666
DCLXVI
31
900
CM
32
1000
M
33
1945
MCMXLV
34
1999
MCMXCIX
35
2000
MM
36
3000
MMM
37
4000
MMMM
38
5000
IƆƆ






                                                             


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan lain. Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk bilangan prima. Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat. Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan prima atau lebih. Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Dalam matematika, Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.Dalam bahasa Inggris FPB dikenal dengan Greatest Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut sebagai Greatest Common Factor (GCF) atau Highest Common Factor (HCF). Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanaya. Angka Romawi yang umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.

3.2 SARAN

Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukkan ke dalam hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan menggapai cita-cita yang di inginkan.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan dihati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
                                     











DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment

zona baca

Bahan Ajar Kelas 1 Tema 4 Keluargaku 3 keluarga besarku pembelajaran 4

BAHAN AJAR Tema                 : 4 Keluargaku Subtema            : 3 Keluarga Besarku Pembelajaran    : 4 Tujuan Pembelajaran Dengan ...