MAKALAH
BILANGAN PRIMA , BILANGAN KOMPOSIT , KPK DAN FPB, DAN BILANGAN ROMAWI
Untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran
Bilangan dan Pengelolaan Data
Dosen
Pengampu : Feylosofia Putri Agry, S.pd.,
M.pd
Disusun
oleh :
1.
Mohamad
Yusuf (1401418263)
2.
Istiqomah (1401418284)
3.
Aulia
Firdausi Azzaki (1401418285)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................
1.2 TUJUAN MASALAH.............................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT
BILANGAN PRIMA..................................
2.2 PENGERTIAN BILANGAN KOMPOSIT............................................................
2.3
PENGERTIAN, SIFAT-SIFAT DAN OPERASI KPK & FPB…………………...
2.4 PENGETIAN BILANGAN DAN ANGKA
ROMAWI.........................................
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................
3.2 SARAN .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Bilangan Prima,Komposit,KPK&FPB, Dan Bilangan
Romawi’. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah
menyelesaikan makalah ini,untuk memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan
dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kami sangat menyadari keterbatasan
pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya
kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
Semarang, 03 September 2018
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam pembelajaran matematika telah kita
ketahui ada macam-macam bentuk bilanagan. Seperti bilangan prima,komposit, KPK
dan FPB ,dan bilangan romawi. Sejak sekolah dasar tentu kita telah mengetahui
apa itu bilangan prima,komposit, KPK dan FPB , dan bilangan romawi. Bagi
sebagian orang tentu belum banyak yang tau tentang manfaat dan keuntungan apa
saja yang dapat dihasilkan dengan operasi pada bilangan prima, komposit, KPK
dan FPB , dan bilangan romawi. Dengan makalah ini akan dibahas lebih lanjut
tentang bilangan prima, komposit, KPK dan FPB, dan bilangan romawi.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:
1.Apa definisi bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi?
2.Bagaimana sifat-sifat bilangan komposit, prima, KPK dan FPB dan romawi?
3.Bagaimana operasi KPK dan FPB?
C.
Tujuan
Setelah mempelajari pokok
bahasan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Mengetahui definisi
bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi.
2. Mengetahui sifat-sifat
bilangan komposit, prima, KPK dan FPB, dan romawi.
3. Mengerjakan KPK dan FPB.
BAB II
PEMBAHASAN
1)
PENGERTIAN
DAN SIFAT-SIFAT BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang
hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1.
Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan
lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh 2 dan 1. 2 hanya dapat difaktorkan
menjadi 2 dan 1 (2 = 2 × 1). Jadi, bilangan prima terkecil adalah 2. Selain
itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan prima genap.
Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka lain selain angka itu sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas, suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda.
Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, Anda perlu faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut merupakan bilangan prima.
Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan merupakan bilangan prima. Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi 13 merupakan bilangan prima.
Tabel Contoh Bilangan Prima 1 Sampai 100
Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka lain selain angka itu sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas, suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda.
Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, Anda perlu faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut merupakan bilangan prima.
Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan merupakan bilangan prima. Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi 13 merupakan bilangan prima.
Tabel Contoh Bilangan Prima 1 Sampai 100
2
|
3
|
5
|
6
|
11
|
13
|
17
|
19
|
23
|
29
|
31
|
37
|
41
|
43
|
47
|
53
|
59
|
61
|
67
|
71
|
73
|
79
|
83
|
89
|
97
|
SIFAT-SIFAT
BILANGAN PRIMA
- Semua bilangan prima adalah
ganjil kecuali 2.
- Banyaknya bilangan prima
adalah tak terhingga.
- Bilangan yang berakhiran
(angka satuannya) 2, 4, 5, 6, 8, dan 0 adalah bukan bilangan prima.
kecuali bilangan 2 dan 5.
- Sebuah teorema mengatakan.
Yaitu teorema Hadamard Poussin yang mengatakan bahwa, Banyaknya bilangan
prima untuk x mendekati tak hingga dinyatakan dengan pendekatan
mendekati
Dari sifat nomor 1 dikatakan
bahwa semua bilangan prima adalah ganjil kecuali 2. Sekarang bagaimana dengan
bilangan prima ganjil yang berurutan. Dua bilangan prima yang ganjil yang
berurutan disebut bilangan prima kembar.
Bisa dituliskan p dan p+2.
Dan keduanya merupakan bilangan prima. Mempunyai selisih 2. Berikut adalah
beberapa pasangan-pasangan prima kembar.
(3 dan 5), (5 dan
7), (11 dan 13), (17 dan 19), (29 dan 31)
Mungkin kita akan
bertanya-tanya. Apakah hanya pasangan-pasangan seperti itu yang merupakan
pasangan bilangan prima kembar. Apakah ada pasangan prima kembar
yang lain? Mungkin kalian bisa menemukan pasangan-pasangan prima
kembar yang lain.
Sekarang perhatikan dua bilangan berikut
100000000061 dan 100000000063
Keduanya merupakan bilangan prima. Dan selisih dua bilangan tersebut
adalah 2. Jadi bisa dikatakan bahwa dua bilangan tersebut adalah pasangan prima
kembar.
Salah satu cara mencari
bilangan prima yang benar yaitu menggunakan cara yang dilakukan oleh
Erastothenes dari Kirene yang dikenal dengan Sieve of Erastothenes.
Langkah ini banyak digunakan siswa SD saat pengenalan bilangan prima
pada saat sekolah dasar. Biasanya untuk siswa setingkat SD, bilangan prima yang
dicari dibatasi dari 0 sampai 100. Dibawah ini diberikan langkah-langkah
mencari bilangan prima dari 0 sampai 100.
Langkah-langkahnya
:
Buat tabel
bilangan berukuran 10 x 10
- Coret bilangan 1 karena
bukan prima
- Lingkari angka 2 dan coret
kelipatan 2
- Lingkari angka 3 dan coret
kelipatan 3
- Lingkari angka 5 dan coret
kelipatan 5
- Lingkari angka 7 dan coret
kelipatan 7
2)
PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT
BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan
komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk bilangan prima.
Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat.
Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan prima atau lebih.
Ada juga yang mengartikan bahwa bilangan komposit adalah bilangan cacah selain 1 (satu) dan 0 (nol) serta bukan termasuk bilangan prima. Istilah lain dari bilangan komposit adalah bilangan tersusun.
Selain pengertian-pengertian di atas, masih ada yang memaknai bahwa bilangan komposit adalah bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan prima atau lebih.
Ada juga yang mengartikan bahwa bilangan komposit adalah bilangan cacah selain 1 (satu) dan 0 (nol) serta bukan termasuk bilangan prima. Istilah lain dari bilangan komposit adalah bilangan tersusun.
Selain pengertian-pengertian di atas, masih ada yang memaknai bahwa bilangan komposit adalah bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
Contoh bilangan
komposit
Berdasarkan
pengertian – pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa contoh –
contoh dari bilangan komposit adalah sebagai berikut;
1. Bilangan komposit kurang dari
10 (sepuluh)
( 4,
6, 8, 9 )
2. Sepuluh bilangan komposit pertama
(4, 6,
8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 )
3. Bilangan komposit kurang dari
20 (duapuluh)
(4, 6,
8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 )
4. Bilangan komposit pada dadu
( 4, 6
)
5. Bilangan komposit 1-100
5. Bilangan komposit 1-100
Lambang dari himpunan
bilangan komposit
Secara
umum sebenarnya tidak ada lambang khusus untuk bilangan komposit, namun untuk
menyatakan suatu bilangan komposit seringkali menggunakan simbol huru ‘K’ (huru
k besar).
Himpunan bilangan
komposit
1. Himpunan Bilangan komposit
kurang dari 10 (sepuluh)
K = {
4, 6, 8, 9 }
Jadi anggota himpunan bilangan komposit kurang dari 10 berjumlah 4.
Jadi anggota himpunan bilangan komposit kurang dari 10 berjumlah 4.
2. Himpunan Sepuluh bilangan
komposit pertama
K ={
4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 }
3. Himpunan Bilangan komposit
kurang dari 20 (duapuluh)
K = {
4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18 }
Jadi himpunan bilangan komposit kurang dari 20 anggotanya berjumlah 10.
Demikian pembahasan secara lengkap dan detail untuk bilangan komposit mulai dari pengertian bilangan komposit, contoh bilangan komposit, lambang bilangan komposit dan himpunan bilangan komposit.
Jadi himpunan bilangan komposit kurang dari 20 anggotanya berjumlah 10.
Demikian pembahasan secara lengkap dan detail untuk bilangan komposit mulai dari pengertian bilangan komposit, contoh bilangan komposit, lambang bilangan komposit dan himpunan bilangan komposit.
3)
PENGERTIAN
DAN OPERASI KPK & FPB
A. Pengertian KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal
dengan sebutan KPK dari dua bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil
yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
Dalam mencari
nilai KPK dari bilangan dapat digunakan beberapa metode, antara lain :
1.
Menggunakan Kelipatan Persekutuan
Kelipatan
persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih . KPK
adalah nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
Contoh:
carilah
KPK dari 4 dan 8?
Jawab :
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, … ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, … ( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8
2.
Menggunakan Faktorisasi Prima
Hal
yang harus dilakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu
mengalikan semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar,
apabila keduanya sama ambil salah satunya
Contoh:
Contoh:
carilah
KPK dari 8, 12 dan 30
Jawab :
buat pohon faktornya
Jawab :
buat pohon faktornya
faktor
2 yang terbesar àdalah 23
faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120
faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
faktor 5 ada 1 ambil nilai 5
sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120
3.
Menggunakan Tabel
Sama
hal nya dengan mencari FPB, hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama
contoh
:
a.
Tentukan KPK dari bilangan 16 dan 40
16
|
40
|
|
2
|
8
|
20
|
2
|
4
|
10
|
2
|
2
|
5
|
2
|
1
|
5
|
5
|
1
|
1
|
KPK = 2
X 2 X 2 X 2 X 5
= 24 X
5 = 80
b.
Tentukan KPK dari bilangan 10, 15 dan 25
10
|
15
|
25
|
|
2
|
5
|
15
|
25
|
3
|
5
|
5
|
25
|
5
|
1
|
1
|
5
|
5
|
1
|
1
|
1
|
KPK = 2 X
3 X 5 X 5
= 2
X 3 X 52 = 150
Contoh
soal cerita
- Ali Berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan
Amir berenang 20 hari sekali. Ketiga-tiganya sama-sama berenang petamakali
pada tanggal 20 februari 2012, kapan ketiga-tiganya sama-sama berenang
untuk yang keduakalinya?
Jawab:Faktorisasi
prima dari 10 = 2 x 5
Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5KPK dari 10, 15 dan 20 = 22 x 3 x 5 = 60 (kalikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang terbesar)
Jadi mereka sama-sama berenang setiap 60 hari sekali.
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April
Faktorisasi prima dari 15 = 3 x 5
Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5KPK dari 10, 15 dan 20 = 22 x 3 x 5 = 60 (kalikan semua faktor, faktor yang sama ambil yang terbesar)
Jadi mereka sama-sama berenang setiap 60 hari sekali.
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April
Ingat
bulan februari untuk tahun kabisat adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisat =
28 hari
(2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
(2012 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4)
- Bu Aminah mempunyai 20 jeruk
dan 30 salak, jeruk dan salak akan dimasukkan ke dalam plastik dengan
jumlah yang sama.
a. Berapa plastik yang diperlukan?
b. Berapa banyak jeruk dan salak pada masing-masing plastik?Jawab:Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5
Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kalikan faktor yang sama, apabila sama ambil yang terkecil)
a.
Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik
b. Jumlah jeruk pada setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jumlah salak pada setiap plastik = 30/10 = 3 salak
b. Jumlah jeruk pada setiap plastik = 20/10 = 2 jeruk
Jumlah salak pada setiap plastik = 30/10 = 3 salak
- Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 4 hari. Pak Karim
mendapat giliran ronda setiap 6 hari. Pak Tedi mendapat giliran
ronda setiap 8 hari. Setiap berapa hari mereka ronda bersama-sama
? Jika mereka ronda bersama-sama tanggal 1 Januari 2018, tanggal
berapakah mereka ronda bersama-sama lagi ?
Penyelesaian
KPK
dari 4, 6 dan 8
4
|
6
|
8
|
|
2
|
2
|
3
|
4
|
2
|
1
|
3
|
2
|
2
|
1
|
3
|
1
|
3
|
1
|
1
|
1
|
KPK
dari 4, 6, dan 8
= 2 X
2 X 2 X 3
=
23 X 3
=
8 X 3
=
24
Jadi
mereka ronda bersama-sama setiap 24 hari sekali dan
mereka akan berenang lagi pada tanggal 25 Januari 2018.
B.
Pengertian FPB
Dalam matematika, Faktor Persekutuan Terbesar
(FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat
membagi habis kedua bilangan itu.
Dalam bahasa Inggris FPB dikenal dengan Greatest
Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut sebagai Greatest Common Factor
(GCF) atau Highest Common Factor (HCF).
Cara
Mencari FPB
Sama seperti KPK, cara mencari FPB adalah
menggunakan:
- Metode
sederhana
- Metode
Faktorial / Pohon Faktor
Cara sederhana dapat digunakan untuk mencari FPB
dari 2 atau 3 bilangan yang tidak terlalu besar, namun untuk bilangan yang
lebih besar sebaiknya menggunakan cara faktorial.
Cara Mencari FPB
dengan Metode Sederhana
Mencari FPB dari 12 dan 20:
- Faktor
dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6 dan 12
- Faktor
dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10 dan 20
- FPB
dari 12 dan 20 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 4.
Mencari FPB dari 15 dan 25:
- Faktor
dari 15 = 1, 3, 5, dan 15
- Faktor
dari 25 = 1, 5, dan 25
- FPB
dari 15 dan 25 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 5.
Cara Mencari FPB
dengan Metode Faktorial
Mencari FPB dari bilangan 147, 189 dan 231:
- Buat
pohon faktor dari masing-masing bilangan:
147 189 231
/\ /\ /\
3 49 3 63 3 77
/\ /\ /\
7 7 7 9 7 11
/\
3 3
- Susun
bilangan dari pohon faktor utk mendapatkan faktorialnya:
Faktorial 147 = 31 x 72
Faktorial 189 = 33 x 71
Faktorial 231 = 31 x 71 x 111
- Ambil
faktor-faktor yang sekutu (sama) dari ketiga faktorial tersebut, dalam hal
ini 3 dan 7.
- Kalikan
faktor-faktor sekutu yang memiliki pangkat terkecil, dalam hal ini 31 x 71 = 21.
Maka FPB dari bilangan 147,
189 dan 231 adalah 21. Dengan kata lain, tidak ada bilangan yang
lebih besar dari 21 yang dapat membagi habis bilangan 147, 189 dan 231.
4) Pengertian bilangan
romawi
Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi
kuno yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanaya.
Angka Romawi yang umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Angka Romawi yang umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Aturan penulisan dan Contoh bilangan romawi
Cara
mudah untuk menuliskan bilangan angka yang besar dalam angka Romawi ialah
dengan menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan.
Contoh bilangan romawi 1988.
Seribu
adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah
VIII.
Digabung: MCMLXXXVIII
Digabung: MCMLXXXVIII
Contoh bilangan romawi 1945
Serimu
adalah M, sembilan ratus adalah CM, empat puluh adalah XL, lima adalah V.
Digabung: MCMXLV
Digabung: MCMXLV
Contoh bilangan romawi 4000 = MMMM
Contoh bilangan romawi 5000 = I ƆƆ
Tabel angka romawi
Untuk
lebih jelasnya tentang penulisan angka atau bilangan romawi silahkan perhatikan
tabel berikut ini!
No urut
|
Angka Biasa
|
Angka Romawi
|
1
|
0
|
tidak ada
|
2
|
1
|
I
|
3
|
2
|
II
|
4
|
3
|
III
|
5
|
4
|
IV
|
6
|
5
|
V
|
7
|
6
|
VI
|
8
|
7
|
VII
|
9
|
8
|
VIII
|
10
|
9
|
IX
|
11
|
10
|
X
|
12
|
11
|
XI
|
13
|
12
|
XII
|
14
|
13
|
XIII
|
15
|
14
|
XIV
|
16
|
15
|
XV
|
17
|
19
|
XIX
|
18
|
20
|
XX
|
19
|
30
|
XXX
|
20
|
40
|
XL
|
21
|
50
|
L
|
22
|
60
|
LX
|
23
|
70
|
LXX
|
24
|
80
|
LXXX
|
25
|
90
|
XC
|
26
|
100
|
C
|
27
|
200
|
CC
|
28
|
400
|
CD
|
29
|
500
|
D
|
30
|
666
|
DCLXVI
|
31
|
900
|
CM
|
32
|
1000
|
M
|
33
|
1945
|
MCMXLV
|
34
|
1999
|
MCMXCIX
|
35
|
2000
|
MM
|
36
|
3000
|
MMM
|
37
|
4000
|
MMMM
|
38
|
5000
|
IƆƆ
|
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan
prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua
bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan
prima tidak dapat difaktorisasi menjadi bilangan lain. Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk bilangan prima.
Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat. Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit
adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan prima atau lebih. Kelipatan Persekutuan Terkecil
atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan merupakan bilangan
bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut. Dalam matematika,
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat
positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.Dalam bahasa
Inggris FPB dikenal dengan Greatest Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut
sebagai Greatest Common Factor (GCF) atau Highest Common Factor (HCF). Bilangan romawi
adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno yang menggunakan huruf latin
untuk melambangkan penomoran angkanaya. Angka Romawi yang umum digunakan pada
zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku, penomoran
sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukkan ke dalam hati.
Dan
kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan menggapai cita-cita yang di
inginkan.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan dihati dan kami ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment