Thursday, November 21, 2019

The Power Of Public Speaking


NAMA : MOHAMAD YUSUF
NIM    : 1401418263
ROMBEL : F
MAKUL           : PUBLIC SPEAKING

The Power Of Public Speaking
Banyak tokoh yang terkenal dan menorehkan sejarah dunia, bukan karena kekayaan atau jabatannya, melainkan karena kemampuan mereka dalam hal menginspirasi jutaan orang. Kemampuan inilah yang dinamakan dengan public speaking. Mengikuti perkembangan zaman, kemampuan ini mungkin tidak dapat membuat kita melakukan hal yang sama seperti tokoh-tokoh terdahulu. Akan tetapi, hampir dipastikan kemampuan ini mampu membawa kita memperoleh kesuksesan di berbagai bidang. Di Indonesia sendiri, masyarakat cenderung menghargai dan menerima seseorang yang mampu menyampaikan ide-idenya dalam bahasa yang dimengerti oleh publik. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan komunikasi, khususnya public speaking, menjadi kemampuan yang mutlak harus dimiliki setiap individu agar mampu bersaing di zaman yang semakin dinamis. Tujuan public speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan pesan atau ide kepada publik dengan metode yang sesuai sehingga publik bisa memahami pesan atau ide, dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan ini seorang public speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk menyampaikan pesannya.
Pentingnya public speaking
1. Meningkatkan Percaya Diri, Public speaking dapat meningkatkan percaya diri kita secara drastis. Disadari atau tidak kita hidup sebagai manusia makhluk sosial yang membutuhkan interakasi antara satu manusia dengan manusia lain.
2. Membuat Anda Nyaman Bergaul, Hal yang paling tidak menyenangkan ketika bergaul adalah Anda kehabisan kata-kata dan ide untuk dibicarakan. Public speaking disini berperan sangat penting karena seorang public speaker akan terus berbicara dan tidak akan kehabisan kata.
3. Berbakat Menjadi Penjual, Jika Anda seorang pemilik bisnis, public speaking akan menjadi alat yang ampuh menaikkan penjualan atau sales. Anda dapat mengaplikasikan public speaking pada tulisan kemasan produk Anda sehingga mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
4. Mudah Memahami Lawan Bicara, Lawan bicara bisa satu atau lebih orang. Dalam seminar atau forum diskusi Anda bisa dengan mudah menagkap ide lawan bicara Anda.
5. Berjaga-Jaga Ketika Anda Harus Bertindak Sendiri, Maksudnya disini adalah setiap orang dalam hidupnya pasti akan mengalami berbicara di depan umum baik itu memberikan sambutan, ceramah, atau dalam kesempatan lain. Public speaking akan membantu Anda menghadapi banyak orang tersebut.
6. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kemampuan public speaking akan berpengaruh dalam kehidupan Anda. Orang yang sering diundang untuk menjadi pembicara publik otomatis suatu saat nanti akan diberikan kepercayaan untuk mengorganisasi suatu event atau bentuk lainnya (menjadi leadership)
7. Bisa Mengukur Kemampuan Anda, Public speaking bisa mengukur seberapa kemampuan Anda. Akan tetapi ada juga orang yang memiliki kemampuan pas-pasan bualannya saja yang bagus. Ingat public speaking bisa dipelajari dan dikuasai dengan berlatih.
8. Meningkatkan Pengetahuan. public speaker pasti akan mengetahui banyak hal sehingga bisa mendapatkan sumber bahan bicara yang relevan. Persiapan sebelum memberikan public speaking adalah saat dimana kita belajar dan bertambah pengetahuan kita.
9. Menjadikan Anda Spesial, Kebanyakan hampir 90% orang jika secara mendadak disuruh untuk rapat, diskusi, memberikan ceramah atau yang lain akan menolaknya. Orang yang memiliki kemampuan public speaking akan menjadikan orang tersebut spesial di mata orang lain karena dianggap serba bisa.
Public speaking vs conversation
perbedaan utama antara percakapan dan public speaking :
-Public Speaking Lebih Terstruktur
Public speaking biasanya terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Dalam public speaking, audiens biasanya dilarang menyela dengan pertanyaan ataupun komentar. Pembicara harus mampu menyampaikan apa yang akan disampaikan kepada audiens. Dalam public speaking, seorang speaker harus mempersiapkan berbagai pertanyaan yang mungkin akan disampaikan oleh audiens. Artinya, public speaking memerlukan berbagai rencana dan persiapan yang baik.
-Public Speaking Diharuskan Menggunakan Bahasa Formal
Beberapa kalimat yang kurang baik tidak seharusnya digunakan ketika anda melakukan public speaking. Audiens akan memberikan kesan negatif pada anda ketika anda menggunakan kalimat yang kurang baik dalam public speaking
-Public Speaking Memiliki Metode Penyampaian yang Berbeda
Ketika berbicara dalam keadaan informal, beberapa orang berbicara sangat pelan-pelan, menyisipkan beberapa kata “kalian tahu”, “ah”, “oh” dan lain-lain, menggunakan gerak tubuh yang santai. Seorang public speaker harus mengucapkan kalimat dengan jelas kepada audiens. Public speaker harus menampilkan postur tubuh yang tegak dan juga harus mempelajari gerakan anggota tubuh mereka dengan berlatih berulang-ulang.
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan komunikasi terbagi ke dalam tujuh tahap, yakni:
1. Penginterpretasian
Penginterpretasian adalah langkah awal dalam proses komunikasi, hal ini berlangsung di dalam diri komunikator. Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi yang mendasari komunikator melakukan proses komunikasi..
2. Penyandian
Proses komunikasi yang selanjutnya adalah penyandian. Tahap ini masih berlangsung di dalam diri komunikator. Pada proses komunikasi ini, pesan abstrak yang diciptakan dalam tahap sebelumnya berhasil diwujudkan oleh komunikator ke dalam lambang komunikasi melalui proses encoding.
3. Pengiriman
Proses komunikasi pengiriman terjadi ketika komunikator mengkomunikasikan pesannya kepada komunikan. Dalam tahap ini, komunikator mengirim lambang komunikasi melalui transmitter (dapat berupa apapun) sebagai alat pengirim pesan.
4. Perjalanan
Tahapan dalam proses komunikasi ini terjadi antara komunikator dan komunikan, tepatnya sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
Proses komunikasi ini terjadi ketika lambang komunikasi yang dikirimkan oleh komunikator telah diterima oleh komunikan. Penerimaan dalam proses komunikasi diterima melalui receiver berupa peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik
Proses komunikasi penyandian balik terjadi dalam diri komunikan, yakni sejak lambang komunikasi diterima melalui receiver hingga pesan tersebut diolah dan diuraikan dalam diri komunikan (decoding).
7. Penginterpretasian
Proses komunikasi penginterpretasian kembali terjadi dalam diri komunikan. Proses komunikasi ini terjadi sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan hingga menimbulkan feedback.

Public speaking vs conversation


Meskipun Public Speaking dan percakapan sehari-hari memiliki beberapa persamaan. Tetapi public speaking dan percakapan sehari-hari tidaklah sama. Bayangkan ketika anda menceritakan sesuatu kepada teman mu. Kemudian bayangkan ketika anda menceritakan sesuatu di depan sekelompok orang yang terdiri dari tujuh atau delapan orang. Sekarang bayangkan juga ketika anda menceritakan cerita yang sama di hadapan 20 atau 30 orang. Ketika jumlah audiens anda meningkat, anda akan menemukan diri anda beradaptasi terhadap 3 perbedaan utama antara percakapan dan public speaking :
-Public Speaking Lebih Terstruktur
Public speaking biasanya terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Dalam public speaking, audiens biasanya dilarang menyela dengan pertanyaan ataupun komentar. Pembicara harus mampu menyampaikan apa yang akan disampaikan kepada audiens. Dalam public speaking, seorang speaker harus mempersiapkan berbagai pertanyaan yang mungkin akan disampaikan oleh audiens. Artinya, public speaking memerlukan berbagai rencana dan persiapan yang baik.
-Public Speaking Diharuskan Menggunakan Bahasa Formal
Beberapa kalimat yang kurang baik tidak seharusnya digunakan ketika anda melakukan public speaking. Audiens akan memberikan kesan negatif pada anda ketika anda menggunakan kalimat yang kurang baik dalam public speaking
-Public Speaking Memiliki Metode Penyampaian yang Berbeda
Ketika berbicara dalam keadaan informal, beberapa orang berbicara sangat pelan-pelan, menyisipkan beberapa kata “kalian tahu”, “ah”, “oh” dan lain-lain, menggunakan gerak tubuh yang santai. Seorang public speaker harus mengucapkan kalimat dengan jelas kepada audiens. Public speaker harus menampilkan postur tubuh yang tegak dan juga harus mempelajari gerakan anggota tubuh mereka dengan berlatih berulang-ulang.
Dengan belajar dan praktik, anda akan menjadi seorang master yang memiliki kemampuan public speaking yang baik.

https://belajarpublicspeaking.com/perbedaan-public-speaking-dan-percakapan-ala-public-speaking-jakarta

PROSES KOMUNIKASI


PROSES KOMUNIKASI

Syarat untuk terjadinya proses komunikasi adalah tersedianya unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi terdiri dari enam hal yaitu source (sumber), communicator (komunikator – penyampai pesan), message (pesan), channel (saluran), communican (komunikan = penerima pesan), dan effect (efek/ hasil). (Baca juga: Unsur-Unsur Komunikasi)

Proses komunikasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi dan terjadi penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan komunikasi terbagi ke dalam tujuh tahap, yakni:

1. Penginterpretasian
Penginterpretasian adalah langkah awal dalam proses komunikasi, hal ini berlangsung di dalam diri komunikator. Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi yang mendasari komunikator melakukan proses komunikasi. Proses komunikasi yang pertama ini berlangsung sejak motif komunikasi muncul hingga komunikator mampu menginterpretasiakan pikiran dan perasaannya tersebut ke dalam sebuah pesan yang masih abstrak.
2. Penyandian
Proses komunikasi yang selanjutnya adalah penyandian. Tahap ini masih berlangsung di dalam diri komunikator. Pada proses komunikasi ini, pesan abstrak yang diciptakan dalam tahap sebelumnya berhasil diwujudkan oleh komunikator ke dalam lambang komunikasi melalui proses encoding.
3. Pengiriman
Proses komunikasi pengiriman terjadi ketika komunikator mengkomunikasikan pesannya kepada komunikan. Dalam tahap ini, komunikator mengirim lambang komunikasi melalui transmitter (dapat berupa apapun) sebagai alat pengirim pesan.
4. Perjalanan
Tahapan dalam proses komunikasi ini terjadi antara komunikator dan komunikan, tepatnya sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
Proses komunikasi ini terjadi ketika lambang komunikasi yang dikirimkan oleh komunikator telah diterima oleh komunikan. Penerimaan dalam proses komunikasi diterima melalui receiver berupa peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik
Proses komunikasi penyandian balik terjadi dalam diri komunikan, yakni sejak lambang komunikasi diterima melalui receiver hingga pesan tersebut diolah dan diuraikan dalam diri komunikan (decoding).
7. Penginterpretasian
Proses komunikasi penginterpretasian kembali terjadi dalam diri komunikan. Proses komunikasi ini terjadi sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan hingga menimbulkan feedback.
Gambar di bawah ini merupakan skema yang dapat memudahkan untuk memahami proses komunikasi.

SKEMA PROSES KOMUNIKASI

http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/proses-komunikasi-efektif-dan-hambatannya

Pidato Bullying



Stop Bullying Melalui Pendidikan Karakter

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahirobbilalamin wasolatu wasalamu ala asrofil ambiayi walmursalin waala allihi washobihi ajmain ama badu.
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT,atas karunianya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat,tak lupa sholawat serta salam selalu tercurah limpahkankepada nabi kita,junjunan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,para sahabatnya,para tabiin tabiatnya 
dan kita selaku umatnya.
Bapak Isa Ansori  yang saya hormati beserta teman-teman yang saya sayangi.Pada kesempatan hari ini saya akan mencoba berpidato dengan judul “Stop Bullying melalui pendidikan karakter”.
Bullying adalah tidakan mengintimidasi dan memaksa seorang individu atau kelompok yang lebih lemah untuk melakukan sesuatu diluar kehendak mereka,dengan maksud membahayakan fisik,mental,maupun emosional melalui pelecehan atau penyerangan. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana bullying biasanya terjadi.Bentuk paling umum dari bullying di sekolah adalah pelecehan verbal,yang biasanya dalam bentuk ejekan dan godaan. Mengapa seseorang bisa melakukan bullying?pelaku bullying melakukan aksi bullying dengan berbagai alas an.Biasanya karena mencari perhatian dari teman sebaya dan orang tua mereka,atau juga karena merasa penting dan memegang kendali.Tapi,tak banyak juga aksi bullying dipacu karena meniru adegan pada program TV. Bullying tentu memiliki efek buruk berjangka panjang bagi korban bullying dan pelaku bullying itu sendiri.Bagi korban bullying,perlakuan itu merenggut rasa percaya diri mereka.Sedangkan bagi pelaku bullying tindakan itu akan menjadi kebiasaan untuk meningkatkan ego mereka.
Lebih parahnya lagi banyak korban bullying yang tidak akan mengeluh karena takut menerima aksi dari pelaku bullying.Namun ada gejala yang biasnya mereka alami diantaranya : Kesulitan tidur., Kesulitan menaruh perhatian kepada orang lain, Sering membuat alasan untuk bolos sekolah, tiba-tiba menjauhkan diri dari aktivitas yang disukai sebelumnya, Tampak gelisah,lesu dan putus asa terus menerus. Lantas,bagaimana cara kita menanggulangi aksi bullying?oleh karena itu marilah kita tanamkan di jiwa kita untuk berhenti bullying,berhenti untuk mencari kesalahan orang lain,jika ingin dihargai maka hargailah orang lain,jika ingin dihormati maka hormatilah orang lain.Ingat!bahwa kita belum tentu lebih baik dari orang yang kita bully.Percayalah kita dapat menghapus bullying.Kalau bukan kita siapa lagi?nothing is impossible in this world tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.Kita passti bisa menghapus bullying.
Karakter merupakan cerminan kepribadian secara utuh dari seseorang, mencakup mentalitas, sikap dan perilaku. Pembelajaran tentang tata-krama, sopan santun, dan adat-istiadat, menjadikan seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak baik. Pendidikan karakter diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil agar dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri. Tujuan pendidikan karakter ini yaitu untuk membantu anak-anak dan remaja agar memiliki sifat peduli dan jujur, berpendirian, bertanggung jawab, berjiwa pemimpin, bersikap mandiri, kreatif dan berwawasan luas.
Budaya asing memang sangat mempengaruhi karakter anak. Maka dari itu kita harus bisa menyaring budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya dan karakter kita meskipun banyak pengaruh dari berbagai sumber. Faktor pendidikan karakter ada di keluarga dan lingkungan. Peran lingkungan sekolah dalam pendidikan karakter yaitu untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik. seperti kerja sama, keberagaman, kejujuran, menangani kecemasan, membantu orang lain, persahabatan, cara belajar, menejemen konflik, pencegahan penggunaan narkotika, dan sebagainya.
Peran keluarga dalam pendidikan karakter yaitu mengajarkan anak untuk membuat pilihan dan keputusan, memberitau apa saja perbuatan yang baik dan buruk, tidak memakai fisik saat mendidik anak, dan sebagainya. Harapan dari adanya pendidikan karakter yang diajarkan sejak dini  adalah semoga dapat membuat anak-anak dan para remaja menjadi pribadi yang berkarakter baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi anak-anak. Jika mereka sudah dididik karakternya sejak dini, maka kemungkinan besar mereka akan sukses di masa dewasanya nanti, dan menjadi pribadi yang berkarakter baik.
Sekian dari saya,mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wabillahitaufik walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Public speaking dan urgensinya


.1. Public speaking dan urgensinya

Banyak tokoh yang terkenal dan menorehkan sejarah dunia, bukan karena kekayaan atau jabatannya, melainkan karena kemampuan mereka dalam hal menginspirasi jutaan orang. Kemampuan inilah yang dinamakan dengan public speaking. Mengikuti perkembangan zaman, kemampuan ini mungkin tidak dapat membuat kita melakukan hal yang sama seperti tokoh-tokoh terdahulu. Akan tetapi, hampir dipastikan kemampuan ini mampu membawa kita memperoleh kesuksesan di berbagai bidang.

Di Indonesia sendiri, masyarakat cenderung menghargai dan menerima seseorang yang mampu menyampaikan ide-idenya dalam bahasa yang dimengerti oleh publik. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan komunikasi, khususnya public speaking, menjadi kemampuan yang mutlak harus dimiliki setiap individu agar mampu bersaing di zaman yang semakin dinamis.

Tujuan public speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan pesan atau ide kepada publik dengan metode yang sesuai sehingga publik bisa memahami pesan atau ide, dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan ini seorang public speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk menyampaikan pesannya.

Metode public speaking[1] yang dimaksud dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Impromptu speech, artinya seseorang untuk menyampaikan gagasannya tidak melakukan banyak persiapan. Dengan kata lain seorang public speaking bekerja secara mendadak.
Manuscript speech, artinya seseorang dapat melihat naskah saat menyampaikan gagasannya. Dalam hal ini saya sertakan contoh naskah yang dapat dibaca oleh seorang perwakilan mahasisawa dalam penerimaan dan perpisahan mahasiswa KKP. (Lampiran 1 dan Lampiran 2)
Extemporaneous speech, artinya seseorang tanpa menggunakan naskah dapat menyampaikan gagasannya dengan lebih informatif dan komunikatif. Dalam hal ini pembicara bebas berimprovisasi.
Selain itu, untuk menjadi seorang public speaker yang baik harus mempuyai kepercayaan diri yang tinggi, persiapan yang optimal, penguasaan kata-kata yang baik, kontak mata dan gerak tubuh yang baik, dan kemampuan mengendalikan audiens.

2.2. Faktor percaya diri public speaking

Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri  tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006, bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.

Sedangkan pendapat lain yang mungkin dapat mempentuk pola berpikir positif [2] dapat diperhatikan melalui pernyataan berikut:

“Penelitian membuktikan bahwa orang yang menyesuaikan antara citra diri [3]dan ideal diri mereka cenderung secara sosial bersikap tenang, percaya diri, dan cerdik. Sebaliknya orang yang kurang menyesuaikan diri cenderung menjadi depresi, cemas, gelisah, dan kurang mampu dalam keterampilan sosial.” (Andrew McCarty, Ph. D, 2007).

“Hampir 98% orang yang tidak menderita depresi ialah mereka yang berpikir dengan prasangka positif,” (Andrew McCarty, Ph. D, 2007). Maka dari itu, untuk mempertinggi penghargaan diri kita, kita harus berusaha berpikir positif tentang diri kita. Kita harus percaya bahwa kita mempunyai pemikiran positif dalam diri kita.

Tabel 1. Persentase Hal yang Ditakuti Oleh 3000 Orang Amerika Berdasarkan Hasil Survei The People’s Almanact Book of Lists

No          Hal yang ditakuti               Jumlah (jiwa)     Persentase (%)
1              Berbicara di depan kelompok     630         21
2              Ketinggian           510         17
3              Serangga dan hama        360         12
4              Masalah keuangan          360         12
5              Air yang dalam  360         12
6              Penyakit              270         9
7              Kematian             270         9
8              Terbang               240         8
Total      3000       100
Sumber: General Public Speaking, Public Speaki

RPP Kelas 5 tema 1 subtema 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013


Satuan Pendidikan      : SDN Sodong 02
Kelas / Semester        :  5 /1
Tema                           :  Organ Gerak Hewan Dan Manusia (Tema 1)
Sub Tema                  :  Organ Gerak Hewan (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke         :  3
Alokasi waktu              :  1 Hari

A.   KOMPETENSI INTI
1.Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.   KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Muatan : PPKn
No
Kompetensi
Indikator
1.1



Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
1.1.1
Mengamalkan nilia-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2.1
 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila.

2.1.1
Menerapkan  sikap-sikap  yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila secara tepat.
3.1
Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3.1.1
Menunjukkan Nilai-nilai pancasila yang tedapat dalam lingkungan sekitar.
4.1
Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1
Membuat laporan tentang nilai-nilai pancasila yang tedapat dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan : IPS
No
Kompetensi
Indikator
3.1 
Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.

3.1.1



3.1.2
 Mencari pengaruh ekonomi, sosial dan budaya terhadap letak geografis Indonesia

Menunjukkan perubahan alam yang di sebabkan oleh perilaku manusia.

4.1
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi.
4.1.1



4.1.2
Menuliskan tentang perilaku manusia yang mempengaruhi Perubahan alam.

Menggambar letak geografis tempat tinggal Mains-masing sesuai peta.





Muatan : Bahasa Indonesia
No
Kompetensi
Indikator
3.1


Menentukan pokok pikiran
dalam teks lisan dan tulis.

3.1.1
Meyebutkan ide pokok yang tedapat pada teks bacaan.

4.1
Menyajikan hasil identifikasi pokok pikiran dalam teks tulis dan lisan secara lisan, tulis, dan
visual.
4.1.1
Menuliskan ide pokok yang did apat dari teks.

C.   TUJUAN
  1. Dengan mengamati teks, siswa mampu mengidentifikasi sikap-sikap  yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila secara tepat.
  2. Dengan berdiskusi, siswa mampu menganalisa sikap-sikap yang sesuai dengan sila-sila Pancasila dengan percaya diri.
  3. Dengan membaca teks, siswa menemukan contoh perubahan alam yang diakibatkan karena perilaku manusia secara benar.
  4. Dengan membaca dan menulis, siswa mampu menentukan ide pokok dari teks secara benar.

D.   MATERI
  1. Perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
  2. Perilaku yang menyebabkan perubahan alam.
  3. Kondisi Geografi negara indonesia.
  4. peta indonesia.


E.    PENDEKATAN & METODE
       Pendekatan          : Scientific
Strategi                : Cooperative Learning
Teknik                  : Example Non Example
Metode                 : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F.    KEGIATAN  PEMBELAJARAN

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pembukaan
1.    Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2.    Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3.    Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4.    Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5.    Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
·         Apa yang tergambar pada sampul buku.
·         Apa judul buku
·         Kira-kira ini menceritakan tentang apa
·         Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
15 menit
Inti
Langkah-Langkah Pembelajaran
·         Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide, gagasan, dan motivasi siswa dengan memberikan narasi tentang contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila, yakni membantu orang yang membutuhkan.
·         Secara interaktif, guru memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan pendapat.

Catatan:
·         Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan mengemukakan pendapat.
Hasil yang diharapkan
-          Siswa termotivasi untuk belajar lebih jauh.
-          Siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila
-          Keterampilan mengidentifikasi.
·         Pada kegiatan Ayo Membaca, siswa membaca teks tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
        Alternatif kegiatan membaca
1.    Alternatif 1: Guru memberikan waktu selama 5 menit dan siswa diminta membaca dalam hati. 30 Buku Guru SD/MI Kelas V
2.    Alternatif 2: Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan teks tersebut dan meminta siswa lain menyimak.
3.    Alternatif 3: Teks tersebut dibaca secara bergantian dan bersambung oleh seluruh siswa.
4.    Setelah membaca, siswa menemukan dan menuliskan ide pokok tiap paragraf.
Alternatif jawaban
Hasil yang diharapkan
  1. Siswa mampu menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
  2. Mandiri, cermat, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.


A.   Ayo Berdiskusi
·      Siswa diminta menganalisis sikap-sikap yang sesuai dengan sila-sila pancasila.
Alternatif Pelaksanaan Diskusi:
1.    Guru menciptakan suasana interaktif dan atraktif dengan mengajak siswa melaksanakan diskusi secara klasikal.
2.    Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih para petugas diskusi, seperti pembawa acara, sekretaris/notulis, dan lain-lain. Sementara anak-anak yang lain bertindak sebagai peserta diskusi.
3.    Pembawa acara bertanggung jawab atas jalannya diskusi. Pembawa acara juga bertugas untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta.
4.    Notulis bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian yang terjadi saat diskusi berlangsung, seperti pendapat-pendapat yang disampaikan oleh peserta diskusi. Notulis juga bertugas untuk membuat laporan dan kesimpulan hasil diskusi.
5.    Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara.
6.    Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa. Kemudian guru memandu siswa untuk menarik kesimpulan.
Catatan:
·         Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan eksplorasi, pengumpulan data, dan komunikasi.
·         Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif penilaian, dengan melihat kedalaman dan kebenaran jawaban siswa serta kelengkapannya.32 Buku Guru SD/MI Kelas V






Alternatif Jawaban
   

Hasil yang diharapkan
-       Siswa mampu menyebutkan contoh sikap yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
-       Siswa mampu bekerja sama, menghargai pendapat orang lain,dan berani mengemukakan pendapatnya.

B. Ayo Menulis
·         Kegiatan Ayo Menulis, siswa menuliskan sikap-sikap dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
·         Siswa bisa memperhatikan perilaku orang-orang di sekitarnya, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat.
Alternatif Jawaban
1.  Sikap yang sesuai dengan sila 1, tidak memaksakan agama kepada orang lain, rajin beribadah, memberikan kesempatan kepada orang lainuntuk beribadah dan merayakan hari besar keagamaan.
2.  Sikap yang sesuai dengan sila 2: tidak membedakan-bedakan teman dalam bergaul, saling mambantu dan menolong antarsesama, menjengguk orang sakit.
3.  Sikap yang sesuai dengan sila 3: gotong royong, kerja bakti, mempelajari kesenian dari daerah lain.
4.  Sikap yang sesuai dengan sila 4: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain.
5.  Sikap yang sesuai dengan sila ke 5: menghukum kepada para pelanggar hukum meskipun kepada seorang pejabat.

C. Ayo Berdiskusi
·         Setelah siswa diminta membuat daftar kebutuhan anggota keluarganya yang diperoleh dari daerah lain.
 Alternatif Pelaksanaan Diskusi
1.    Guru menciptakan suasana interaktif dan atraktif dengan mengajak siswa melaksanakan diskusi secara klasikal.
2.    Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih para petugas diskusi, seperti pembawa acara, sekretaris/notulis, dan lain-lain. Sementara anak-anak yang lain bertindak sebagai peserta diskusi.
3.    Pembawa acara bertanggung jawab atas jalannya diskusi. Pembawa acara juga bertugas untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta.
4.    Notulis bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian yang terjadi saat diskusi berlangsung, seperti pendapat-pendapat yang disampaikan oleh peserta diskusi. Notulis juga bertugas 34 Buku Guru SD/MI Kelas Vuntuk membuat laporan dan kesimpulan hasil diskusi.
5.    Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara.
6.    Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa. Kemudian guru memandu siswa untuk menarik kesimpulan.
Alternatif jawaban:
-          Kondisi geografis Indonesia adalah negara maritim dan kepulauan. Jajaran pulau-pulaunya terbentang dari Sabang sampai Merauke yang disatukan oleh laut.
-          Keadaan alam bangsa indonesia sangat beragam dan bervariasi, mulai dari laut, pantai, dataran rendah, lembah, bukit, hutan, pegunungan, sampai gunung. Selain itu juga sangat bervariasi, mulai dari yang curah hujan rendah sampai dengan curah hujannya sangat tinggi.
         Hasil yang diharapkan
-          Siswa menyebutkan luas dan letak wilayah Indonesia.
-          Siswa mampu bekerja sama, percaya diri mengungkapkan pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.

D. Ayo Mencoba
·         Siswa menggambar peta wilayah RT tempat tinggalnya.]
·         Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami kesulitan.
·         Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi setiap gambar siswa siswa.
Hasil yang diharapkan
-          Siswa mengenal wilayah tempat tinggalnya.
-          Siswa mampu menggambar dengan baik sesuai dengan pengamatannya, imajinasi, dan kreativitasnya.

E.  Ayo Renungkan
Berdasarkan pertanyaan pada buku siswa: Sikap apa yang kamu pelajari pada hari ini? Apakah kamu sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari?
·         Secara mandiri siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya berdasarkan pemahaman yang sudah didapatkannya selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
·         Siswa mengemukakan pendapatnya sesuai dengan perilaku kesehariannya berkaitan dengan kompetensi-kompetensi yang sudah dipelajari, dalam hal ini menjelaskan isi informasidari teks tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap alam dan memberi contoh pengaruh penggunaan bahan kimia pada lingkungan melalui pengamatan.

Hasil yang diharapkan
-          Siswa menindaklanjuti semua kompetensi yang sudah dipelajari dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya.

F.  Kerja Sama Orang Tua
·         Bersama dengan orang tua siswa  mengamati dan mengidentifikasi kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya.
·         Selesai melakukan pengamatan, siswa menggambar peta kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya.
·         Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat berbagi peran dan tugas dengan orang tuanya.

Hasil yang diharapkan
-          Mengidentifikasi kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya.
-          Adanya kerja sama dengan orang tua.

140 menit

Penutup
1.    Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini
2.    Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3.    Siswa  diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4.    Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5.    Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15 menit

G.   PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan  sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan  dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.

a)        Teknik Penilaian
1.Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
2.    Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3.    Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b)        Bentuk Instrumen Penilaian
1.    Sikap
a.    Disiplin
b.    Tanggung jawab
c.    Peduli
d.    Percaya Diri
2.    Pengetahuan
   Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada   buku siswa.

Format Penilaian


3.    Keterampilan
Penilaian unjuk kerja
a.    Mencari ide pokok bacaan

b.    Menuliskan Ide Pokok dari Bacaan


H.   REMEDIAL DAN PENGAYAAN
a.    Remedial
Tuliskan kembali luas dan letak wilayah negara Indonesia
b.    Pengayaan
1.    Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara! ......................................................................................................................................................................................................................................................
2.    Apa dampak positif dari luas dan letak wilayah Indonesia? ......................................................................................................................................................................................................................................................

I.      SUMBER DAN  MEDIA
  • Buku, teks bacaan organ gerak hewan dan manusia, gambar tentang organ gerak hewan dan manusia
  • Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
  • Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
  • Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 1 dari JGC/SCi Media.
  • Slide/gambar tentang organ gerak hewan dan manusia.
  • Slide materi Kondisi geografis negara indonesia.

Refleksi Guru











Catatan Guru
1. Masalah                  :……….
2. Ide Baru                  :………..
3. Momen Spesial       :………….


Mengetahui
Kepala Sekolah,



………………………………
NIP. …………………………
…………………,    ...............
Guru Kelas 5 ,



………………………………
NIP………………………….


zona baca

Bahan Ajar Kelas 1 Tema 4 Keluargaku 3 keluarga besarku pembelajaran 4

BAHAN AJAR Tema                 : 4 Keluargaku Subtema            : 3 Keluarga Besarku Pembelajaran    : 4 Tujuan Pembelajaran Dengan ...